MAGELANGEKSPRES.COM, PURWOREJO - Kabupaten Purworejo memiliki banyak potensi seni dan budaya yang dapat digarap dan menjadi ikon postitif di level nasional. Salah satu yang menonjol yakni budaya toleransi dan keramahan sehingga Purworejo layak menjadi kota toleransi. Penilaian tersebut disampaikan oleh Dr Restu Gunawan MHum, Direktur Kesenian Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), saat memberikan sambutan dalam Peresmian Laboratorium Seni Budaya dan Film di SMA Negeri 1 Purworejo, Rabu (30/1). Restu mengungkapkan bahwa selama beberapa hari di Purworejo, banyak hal yang dijumpainya dan menggambarkan kuatnya budaya toleransi masyarakat. Pemkab juga telah menerjemahkannya dalam beberapa simbol, antara lain dengan adanya Gong Perdamaian di Alun-alun Purworejo. “Kemarin saya jalan-jalan di Alun-alun, di sana banyak terlihat simbol-simbol yang menggambarkan betapa kuatnya toleransi beragama. Ada Masjid Agung dan Gereja yang berdekatan, disampingnya ada SD Maria atau apa itu, dan kerukunan seperti ini mungkin sudah tercipta sejak puluhan tahun lalu,” ungkapnya. Potensi kerukunan masyarat tersebut menjadi modal positif dalam membangun daerah. Adanya ikon Kota Toleransi akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar daerah. Terlebih, Kabupaten Purworejo juga telah memiliki Desa Kemanukan di Kecamatan Bagelen yang telah dinobatkan menjadi Kampung Kerukunan Umat Beragama dan menjadi percontohan di Jawa Tengah. “Purworejo layak jadi Kota Toleransi. Kalau perlu ini dideklarasikan karena memang sudah menjadi contoh sejak lama,” sebutnya. Lebih lanjut Restu juga menyebut bahwa Purworejo kaya seni budaya dan telah melahirkan banyak tokoh nasional. Dicontohkan, Purworejo memiliki Tari Dolalak yang telah menasional. Ada pula tokoh pahlawan nasional WR Soepratman. “Purworejo punya banyak ikon dan harus dapat dikaitkan dengan pembangunan,” tandasnya. (top)
Purworejo Layak jadi Kota Toleransi
Jumat 01-02-2019,14:40 WIB
Editor : ME
Kategori :