PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM - Menjamurnya toko modern berjejaring kian mengancam keberadaan warung-warung kelontong di berbagai wilayah di Kabupaten Purworejo. Jika tidak mampu bersaing dengan inovasi, maka tidak mustahil banyak warung dan pelaku UMKM akan gulung tikar hingga para pedagangnya kehilangan mata pencaharian. Kondisi itu disikapi oleh putra daerah asal Kecamatan Gebang, Ahmad Kundari, dengan membentuk dan mendeklarasikan Perkumpulan Warung Sembako Seluruh Indonesia (Pewarsi). Perkumpulan itu diharapkan mampu membentengi UMKM khususnya warung kelontong dari kapitalisme toko modern berjejaring. \"Banyaknya toko modern yang saat ini menjamur di Purworejo dapat menghilangkan basis UMKM toko kelontong yang berada di desa-desa. Itu alasan saya mendirikan Pewarsi ini, membantu masyarakat kecil mengembangkan toko kelontong sehingga bisa bersaing dengan toko modern,\" kata Ahmad Kundari saat Deklarasi dan Pelantikan Pengurus Daerah Pewarsi Kabupaten Purworejo, di Ganesha Convention Hall Purworejo, Kamis (23/12). Dijelaskan, toko modern berjejaring kini tumbuh seperti jamur pada musim penghujan. Tidak hanya di kota-kota, melainkan juga masuk ke kecamatan-kecamatan. Perwasi dibentuk untuk memperkuat sistem ketahanan ekonomi masyarakat. \"Soko guru ekonomi Indonesia adalah koperasi, itu menjadi dasar untuk melawan kapitalisme. Warung kelontong kini seperti terkesampingkan dengan hadirnya toko modern berjejaring, menjadi tugas bersama untuk melincungi nasib rakyat kecil yang menekuni usaha warung kecil-kecilan di desa,\" jelasnya. Menurutnya, UMKM harus mendapatkan pendampingan atau pembinaan, dan kebutuhan mereka yakni bagiamana menyerap produk UMKM sekaligus membantu memasarkannya. \"Masyarakat kami ajak untuk belanja di warung terdekat, uang bisa berputar secara lokal, sehingga ekonomi masyarakat bisa bergerak produktif,\" lanjutnya. Lebih lanjut diungkapkan bahwa, Pewarsi memberikan jaminan ketersediaan barang atau produk yang akan disuplai ke mitra Pewarsi. Berdasarkan hasil riset Internal Pewarsi di Purworejo, potensi perputaran ekonomi cukup besar. Bahkan, warung-warung sembako di jalan-jalan utama saja tercatat mencapai sekitar 4.800 unit.. \"Jumlah tersebut hanya yang di jalan-jalan utama saja, belum yang masuk ke desa-desa yang sulit dijangkau,\" ungkapnya. Pihaknya berharap, program-program yang akan dijalankan mampu menumbuhkan semangat dan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat Purworejo. \"Pewarsi akan lebih menekankan perputaran uang agar tidak keluar dari Kabupaten Purworejo,\" tandasnya. (top)
Putra Daerah Purworejo Deklarasikan Pewarsi, Bentengi Warung Kelontong dari Dominasi Toko Modern Berjejaring
Jumat 24-12-2021,11:18 WIB
Editor : ME
Kategori :