Ratusan Siswa SMK Ikuti Uji Kompetensi BNSP

Rabu 21-04-2021,02:14 WIB
Editor : ME

PURWOREJO - Dunia kerja menuntut ada tenaga yang kompeten sebagai bagian dari profesionalisme pekerja. Untuk memenuhi hal tersebut, ratusan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) dari berbagai sekolah di Kabupaten Purworejo mengikuti uji kompetensi. Ujian ini diselenggarakan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Untuk masuk dunia kerja tidak hanya memerlukan hard skill, keahlian yang diperlukan untuk berhasil melakukan pekerjaan. Perlu pula didukung soft skill, kemampuan di luar akademis terkait karakter. “Dalam pendidikan atau persiapan anak memasuki dunia kerja, tidak hanya hard skill tetapi juga soft skill. Tidak hanya prestasi akademik, tetapi juga keterampilan harus seimbang. Satu lagi, yang terpenting yakni attitude (pembawaan diri). Itu menentukan sekali keberhasilan seseorang,” jelas Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Nikmah Nurbaiti dalam pembukaan Uji Kompetensi Tahun 2021 SMK di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo kemarin. Nurbaiti mengapresiasi langkah SMK YPE Sawunggalih yang telah mampu menggelar uji kompetensi. Telebih, bisa memfasilitasi lebih dari dua SMK jejaring. Baca juga Awal Ramadan, Harga Cabai Turun Kepala SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo Tri Yulianto menjelaskan, BNSP adalah lembaga independen yang dibentuk pemerintah untuk melaksanakan ketentuan pasal 18 ayat 5 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. ”Melalui Lembaga Sertifikasi Profesi SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo kami mengadakan uji kompetensi ini,” ucapnya. Dijelaskan, ada siswa dari tujuh SMK yang mengikuti uji kompetensi atau sertifikasi profesi ini. Antara lain, 444 siswa SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo, 87 siswa SMK Muhammadiyah Purworejo, 141 siswa SMK Ma’arif NU 1 Bener, dan 36 siswa SMK TI Kartika Cendekia Purworejo. Selain itu, ada 18 siswa SMK Patriot Pituruh, 11 siswa SMK YPE Purwodadi, dan 20 siswa SMK Nurussalaf Kemiri. Ada sejumlah kompetensi keahlian yang diujikan dalam uji kompetensi ini. Akuntansi dan keuangan lembaga diikuti 186 siswa, otomatisasi dan tata kelola perkantoran (120 siswa), bisnis daring dan pemasaran (65 siswa), tata busana (20 siswa), teknik komputer (194 siswa), dan teknik dan bisnis sepeda motor (172 siswa). Metode pelaksanaan yakni klaster atau mencicil dan untuk sekolah jejaring skema atau sekaligus satu paket okupasi. Ujian kompetensi dilaksanakan dalam beberapa tahap. Pelaksanaan di sejumlah SMK hingga 28 Mei mendatang. “Uji Kompetensi tahun ini dilaksanakan dengan dua pendanaan. Di antaranya biaya mandiri dan bantuan PSKK (program sertifikasi kompetensi kerja) dari BNSP. Biaya mandiri dari masing-masing siswa senilai Rp350 ribu, sisanya dari BNSP untuk kegiatan program sertifikasi kompetensi kerja bagi lembaga sertifikasi profesi,” jelasnya. (luk)

Tags :
Kategori :

Terkait