Risiko Kecelakaan Kerja Tinggi, Pedagang Pasar Langsung Daftar BPJS Ketenagakerjaan saat Sosialisasi

Jumat 27-11-2020,02:40 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO- Para pedagang di Pasar Suronegaran Purworejo ramai-ramai mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Mereka mulai menyadari bahwa profesi pedagang juga rentan mengalami kecelakaan kerja sehingga membutuhkan proteksi atau perlindungan jaminan sosial. Kondisi tersebut tampak dalam kegiatan Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan kepada Para Pedagang Pasar Suronegaran di depan kantor pasar setempat, Kamis (26/11). Meski acara belum selesai, sejumlah pedagang beranjak dari tempat duduknya yang berjarak dan menemui petugas BPJS Ketenagakerjaan di belakang untuk mendaftar sebagai peserta. Sri Setyaningsih (47), pedagang hasil bumi asal Desa Jebengsari Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang, salah satunya. Kepada petugas, perempuan berhijab itu langsung menyodorkan KTP-nya dan berniat mendaftar program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT). “Ini tadi saya kan tanya, kalau misalnya terjadi sesuatu dan harus dirawat tidak di Purworejo, misalnya di Magelang, apakah bisa diklaim. Ternyata bisa dan ini saya mau daftar,” katanya. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, Sri juga berniat mendaftarkan suaminya. Menurut Sri, aktivitas kerja sang suami dengan tingkat mobilitas tinggi sangat perlu perlindungan. Baca Juga Bawaslu Purworejo Minta Perekaman E-KTP Dipercepat “Saya ini perjalanan jauh dari Salaman, apalagi kalau hujan. Rencana suami mau saya ikutkan sekalian biar kami tenang meskipun yang namanya kecelakaan kerja kita kan nggak menghendaki,” ujarnya. Minat menjadi peserta juga ditunjukkan Lastri (57), pedagang rempah-rempah asal Kampung Brengkelan Kelurahan/Kecamatan Purworejo. Meski jarak rumah dengan pasar tidak terlalu jauh, ia menilai tetap butuh pelindungan. “Baru tahu ini kalau ada program seperti ini. Ini teman-teman pada ikut, saya juga mau ikut,” sebutnya. Sosialisasi diisi oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purworejo, Rosalina Agustin SE, dan melibatkan petugas pengelola pasar. Ada sekitar 100 pedagang yang diajak mengikuti, tetapi dibagi dalam beberapa sesi selama 2 hari untuk menghindari kerumunan. “Dulu pernah ada sosialisasi, tapi karena imbas pandemi jadi putus. Ini sekarang ingin kita mantapkan lagi agar makin banyak yang ikut,” kata Setyo Haryadi, Kepala Pasar Suronegaran. Disebutkan, ada sekitar 1980 pedagang di Pasar Suronegaran. Dari jumlah itu, masih banyak yang belum memiliki jaminan sosial padahal rata-rata berisiko tinggi kecelakaan kerja. “Pedagang sini kan bernagkatnya pagi dan masih gelap. Rata-rata juga kulakan di luar daerah, seperti Magelang, Kaliangkrik, atau Wonosobo sehingga tingkat mobilitas tinggi,” sebutnya. Keinginan Setyo Haryadi untuk mengajak pedagang melindungi dirinya dengan jaminan sosial juga berkaca dari pengalaman. Pada tahun 2018, ada tukang sayur mengalami kecelakaan hingga meninggal. “Setelah saya tanya ke keluarga kok belum ikut BPJS. Itu yang mendorong semangat saya mengajak warga pasar. Kita kerja sama dengan BPJS, nanti petugas pasar bisa membantu pedagang untuk membayar iuran, bia dikolektif,” ungkapnya. Sementara itu, Rosalina Agustin menjelaskan bahwa jumlah kepesertaan pekerja Penerima Upah (PU) aktif di Kabupaten Purworejo mencapai 20.799 peserta dan peserta Bukan Penerima Upah (BPU) aktif sebanyak 4.562 peserta. Baca Juga Permintaan Tinggi, Harga Cabai di Temanggung Merangkak Naik Sosialisasi masif dilakukan menyasar berbagai kalangan. Namun, akhir-akhir ini sosialisasi lebih difokuskan terhadap pekerja skala kecil, baik formal maupun informal, seperti UMKM, petani, nelayan, dan pekerja sosial keagamaan. “Untuk yang skala menengah hingga besar di Purworejo ini sudah hampir semua masuk. Tinggal yang kecil-kecil seperti pedagang pasar ini, toko-toko,” jelasnya. Pihknya berharap, kesadaran masyarakat untuk melindungi dirinya dengan jaminan sosial dapat terus meningkat. Pasalnya, risiko kecelakaan kerja dimiliki semua profesi dan jenis pekerjaan. “Kita terus mengajak masyarakat dengan berbagai pendekatan dan kemudahan. Seperti di pasar ini, kita sudah ada agen perisai sehingga pedagang bisa lebih mudah saat membayar iuran,” ungkapnya. (top)

Tags :
Kategori :

Terkait