MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Upacara Tradisi Desa Wisata Sumur Wali digelar di Dusun Saratan 1 dan 2, Desa Sumberrejo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang, Minggu (25/10/2020). Sesepuh dusun setempat, Dawam menuturkan, sumur tersebut sudah ada saat zaman penjajahan Jepang sekitar tahun 1942-1945. Sumur tersebut mengeluarkan air sendiri tanpa digali. \"Karena mengeluarkan air dengan sendirinya, maka warga sini orang-orang terdahulu menyebutnya dengan nama Sumur Wali,\" katanya. Dawam menceritakan, pada sekitar tahun 1950, dinding sumur pernah dibongkar. Hal ini agar warga lebih mudah mengambil air dengan cara memakai gayung. Karena sumur tersebut menjadi sumber mata air bagi warga desa dan sekitarnya. Kemudian tradisi upacara Sumur Wali sempat terhenti lama, dan baru dilaksanakan kembali saat pembukaan sumur tersebut sebagai obyek wisata. \"Terakhir upacara tradisi di Sumur Wali dilaksanakan pada awal tahun 2000-an, setelah itu terhenti. Biasanya upacara tradisi dilakukan pada bulan Sapar Jumat Wage, diadakan doa bersama satu kelurahan. Sumur juga sempat tidak mengeluarkan air. Namun saat direhab dengan niatan untuk tempat pariwisata, air sumur kembali mengalir,\" terang Dawam. Baca juga Gus Muafiq : Pemimpin Kota Magelang Harus Paham Wali Mewakili Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang, Kepala Bidang Kelembagaan dan Pemasaran Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang, Gunawan Andi Prihananta, S Sos MM, membacakan sambutan Bupati Kabupaten Magelang, menyampaikan, sektor pariwisata merupakan sektor yang paling terpuruk saat pandemi covid 19 ini. Hal tersebut membuat pemerintah membangkitkan sektor pariwisata dari kelesuan dan keterpurukan. \"Pariwisata merupakan sektor unggulan yang memberikan dampak positif dan seknifikan dalam upaya menumbuhkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya Obyek Wisata Sumur Wali ini, upacara tradisi Sumur Wali, agar terus dilestarikan agar dapat menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Magelang,\" tutur Andi. Dalam kesempatan tersebut, Camat Mertoyudan, Bambang Hermanto menuturkan, dengan adanya obyek wisata Sumur Wali ini menambah destinasi khususnya di Kecamatan Mertoyudan. \"Untuk wilayah Kecamatan Mertoyudan sebenarnya banyak potensi, tetapi posisi Kecamatan Mertoyudan berada di perkotaan hal itu membuat belum digarap secara maksimal. Khususnya untuk obyek wisata alam, seperti Sumur Wali ini, diharapkan akan lebih bertahan lama, karena wisata alam cenderung lebih digemari masyarakat,\" ungkap Bambang.(cha)
Setelah Lama Terhenti, Tradisi Sumur Wali Kembali Digelar di Mertoyudan
Senin 26-10-2020,02:13 WIB
Editor : ME
Kategori :