Tahun Ini Rekor Tertinggi Kasus DBD di Temanggung

Rabu 15-07-2020,01:56 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Temanggung tertinggi terjadi di tahun 2020 ini. Peningkatan kasus ini terjadi di awal tahun. Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung, Khabib Mualim, kasus DBD memang masih cukup tinggi, apalagi di daerah-daerah yang setiap tahunnya menjadi daerah langanan ditemukan kasus DBD. \"Ada beberapa kecamatan di Temanggung yang memang menjadi langanan DBD, namun desa atau dusunnya yang berubah. Misalkan di tahun lalu di Desa A tahun ini Desa B tapi masih dalam satu kecamatan,\" terangnya kemarin. Memang diakuinya, kasus DBD di tahun ini menjadi kasus DBD paling banyak selama empat tahun terakhir. Oleh karena itu pihaknya semakin gencar melakukan sosialisasi untuk pencegahan penyebaran DBD di Kabupaten Temanggung. Ia menyebutkan, pada 2017 terjadi 326 kasus, terdiri dari 137 kasus demam dengue (DD) dan 189 kasus DBD. Pada 2018 terdapat 318 kasus, terdiri dari 168 kasus DD dan 150 kasus DBD. Kemudian selama 2019 terjadi 643 kasus, terdiri dari 346 DD, 297 DBD, dan tiga kasus dengue syok sindrom (DSS). Lalu pada dua bulan lebih di tahun ini sudah muncul 470 kasus dengan sebaran di 115 desa dalam 19 kecamatan. Dari 470 kasus tersebut terdiri dari 161 kasus DBD, 202 kasus DD, dua kasus DSS, dan 105 kasus demam berdarah dengan penyakit penyerta lain. \"Angka kasus DB tahun ini merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir, terutama untuk periode tiga bulan pertama. Sebab belum ada tiga bulan saja kasus DB sudah mencapai 470 kasus. Tahun-tahun sebelumnya, pada periode yang sama masih kurang dari 200 kasus,\" ujar Khabib. Menurut Khabib, kondisi cuaca juga amat berpengaruh pada tingginya kasus DB. Saat musim hujan dengan curah hujan tinggi seperti sekarang ini, telur nyamuk akan menetas lebih banyak. Sebagian besar yang terkena DB adalah penduduk yang tinggal di daerah pinggir jalan besar. Di daerah pelosok juga ada yang terkena DB, namun dia bekerja di luar daerah. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung Sri Hartati, menyebutkan, berdasarkan data per 8 Juli 2020, angka kasus DB di wilayahnya sudah mencapai 668. Baca Juga Terungkap dalam Rekontruksi, Siram Bensin, Ayah Sengaja Bakar Anaknya Diperkirakan, puncak penyebaran DB akan terjadi pada bulan Oktober-November. Pada saat itu biasanya curah hujan tinggi dan banyak genangan air, sehingga memungkinkan nyamuk aedes aegypti berkembang lebih cepat. \"Saat mulai hujan akan banyak genangan air, tempat-tempat seperti itu harus diperhatikan, karna jika tidak akan menjadi sarang nyamuk,\" katanya. Dari sebanyak 668 kasus, 399 nya merupakan DD dan 265 lainnya DBD. Sedangkan yang mengalami dengue shock syndrome (DSS) sebanyak empat orang. Dari ratusan kasus tersebut, empat orang meninggal, dan ada yang berupa kasus impor atau dari luar, ada pula yang indegenius atau transmisi lokal. Sebelum memasuki puncak penyebaran DB sekitar Oktober, Dinas Kesehatan setempat telah melakukan berbagai upaya antisipasi. Antara lain pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan pengasapan insektisida atau fogging dan metode 3 M. Yakni menguras dan menutup tempat penampungan air. Serta mendaur ulang barang yang berpotensi jadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. \"Kami meminta masyarakat tetap menggalakan pola hidup bersih sehat (PHBS). Kami juga berupaya melakukan penguatan Komonikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat, terutama untuk daerah endemis,\" pesannya. (set).

Tags :
Kategori :

Terkait