Tahun ini, Satgas Sanitasi Wonosobo Targetkan 15.000 Jamban Sehat

Kamis 23-01-2020,03:11 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Satgas sanitasi menargetkan 15 ribu jamban sehat untuk menekan tingginya angka Buang Air Besar Sembarangan ( BABS) di Kabupaten Wonosobo. Salah satu upaya yang dilakukan menggandeng seluruh elemen masyarakat, ormas dan praktisi kesehatan untuk bersama sama melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas. “Kami targetkan 15.000 jamban sehat tahun 2020 ini,” ungkap Dansat Jambanisasi Wonosobo Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat kemarin. Pemkab Wonosobo bersama USAID iuwashplus Regional Jateng menggelar FGD (Forum Grup Diskusi) dengan tema Strategi Percepatan Peningkatan Akses. Kegiatan itu dihadiri komunitas masyarakat, ormas, dan praktisi kesehatan kemarin. Menurutnya, dari 15 kecamatan di Kabupaten Wonosobo, baru dua kecamatan yang sudah bebas BABS, yaitu Kecamatan Kaliwiro an Kecamatan Leksono. Sedangkan 13 kecamatan lainnya masih di angka yang mengkhawatirkan. “Kita harus kerja keras, agar bisa hidup sehat melalui program jamban. Saat ini yang dibutuhkan penyadaran masyarakat akan pentingnya jamban sehat. Memang sudah banyak rumah tangga yang memiliki jamban keluarga, akan tetapi proses pembuangannya masih salah seperti dibuang ke kolam ikan atau ke sungai secara langsung,” ujarnya. Untuk itu dalam rangka merubah perilaku tersebut dibutuhkan kerja sama semua komponen masyarakat mulai dari RT, RW, kadus, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, aparat keamanan baik Kodim maupun Polres, pengusaha bersama-sama bergerak mengajak masyarakat yang belum memiliki jamban sehat agar beralih ke jamban sehat. “BABS menimbulkan banyak penyakit, juga merupakan indikator sebagai daerah miskin.  Saat ini Wonosobo sudah meningkat dari peringkat 35 menjadi 34 sebagai kabupaten termiskin di Jawa Tengah,” katanya. Sementara itu, Regional Manajer USAID iuwashplus  Jefry Budiman mengemukakan, mendukung pencapian salah satu program SDGs, USAID iuwashplus membantu Pemkab Wonosobo menekan angka BABS dengan melakukan pendampingan di desa-desa yang akses sanitasinya masih sangat rendah. “Ada tiga desa yang masuk kategori hotspot untuk akses sanitasi yang kita dampingi, yaitu Desa Sariyoso Kecamatan Wonosobo, Desa Surengede Kecamatan Kertek dan Kelurahan Kertek,” bebernya. Menurutnya, USAID iuwashplus  regional itu telah melakukan  sosialisasi, melakukan rencana kegiatan secara partisipatif, praktik pembuatan jamban sehat atau sanitasi layak. Adapun di tingkat pemda ada pendampingan penyusunan peraturan bupati terkait pengelolaan air limbah domestik di Wonosobo.(gus)

Tags :
Kategori :

Terkait