Tanah Bergerak Ancam Sembilan Rumah Warga

Jumat 29-03-2019,14:11 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM, BOROBUDUR - Tanah bergerak terjadi di Dusun Kedok Desa Ngadiharjo Keca Borobudur, Kamis (28/3). Mengetahui hal tersebut, Komandan Kodim 0705/Magelang Letnan Kolonel Arm Kukuh Dwi Antono langsung meninjau lokasi. Dengan didampingi Danramil 19 Borobudur dan Kades Ngadiharjo, Dandim melihat secara langsung jalan penghubung antar dusun yang amblas sekitar 1 meter. Tebing diatas jalan tersebut terdapat retakan tanah yang mengakibatkan beberapa rumah diatasnya dikhawatirkan akan turut terdampak. Rumah yang terdampak bila terjadi longsor ada  sembilan rumah dan yang paling dekat rumah milik Muhropi (35) yang beralamat Dusun Kedok RT 02 RW 09 Desa Ngadiharjo Kecamatan Borobudur, di rumah tersebut ada 5 jiwa. Diketahui pergeseran tanah mulai terjadi sekitar tahun 2018 akibat kontur tanah yang labil di sekitar lokasi dan terkena guyuran hujan dengan intensitas baik sedang - tinggi, sehingga mengalami pergeseran kontur tanah. Kemudian pada akhir akhir ini kontur tanah kembali mengalami pergeseran dan mengakibatkan jalan desa antar dusun ambles. Lokasi pergeseran tanah tebing setinggi lebih kurang 15 meter dengan lebar  40 meter mengakibatkan jalan desa penghubung antar dusun, berupa jalan cor rambat beton, mengalami ambles sedalam setengah  meter. Selain di Dusun Kedok, retakan tanah juga terjadi di Dusun Kupatan Desa Ngadiharjo. Tanah tebing gerak/retak  setinggi  hampir 20 meter tersebut merusak jalan  anternatif yang menghubungkan Desa Ngadiharjo Kecamatan Borobudur dengan Desa Paripurno Kecamatan Salaman. Dilokasi tersebut ada dua rumah yang terdampak apabila terjadi longsor yaitu rumah yang milik Sudir (40)  dan milik Wakimin (55). \"Dengan adanya kejadin tersebut, kami akan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Magelang dan BPBD Magelang guna menangani fenomena alam tersebut,\" ucap Komandan Kodim 0705/Magelang Letnan Kolonel Arm Kukuh Dwi Antono Selain itu Dandim juga menyarankan agar  dipasang Early Warning System (EWS) dibeberapa lokasi yang dinilai rawan longsor. Sementara itu, Danramil 19 Borobudur Kapten Arm Sutikno, S.H yang sebelumnya sudah  meninjau lokasi bersama Muspika Borobudur dan BPBD telah mengecek lokasi memberikan himbauan kepada warga yang terdampak agar waspada akan pergeseran tanah susulan. \"Selain itu juga akan dilaksanakan kerja bakti dengan sasaran memotong rumpun bambu untuk mengurangi beban agar tidak terjadi pergeseran tanah disaat hujan,\" ungkap Sutikno.(cha)

Tags :
Kategori :

Terkait