Tetap Jaga Jarak, Pusat Kuliner di Kota Magelang  Mulai Ramai

Sabtu 13-06-2020,02:05 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Sejumlah pusat kuliner di Kota Magelang kini mulai ramai dikunjungi. Padahal selama tiga bulan, pusat-pusat kuliner yang menjadi hasil penataan dan pemberdayaan Pemkot Magelang itu selalu selalu sepi, dampak dari adanya pandemi virus corona (Covid-19). Sejak Pemkot memberlakukan konsep New Normal, geliat kuliner di Kota Sejuta Bunga pun perlahan mulai normal. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang, Catur Budi Fajar mengatakan, selama sekitar dua bulan, para pedagang kaki lima (PKL) yang menjaja di pusat-pusat kuliner tidak diperbolehkan menyediakan meja dan kursi. Kebijakan ini diterapkan untuk menekan penyebaran Covid-19, karena dikhawatirkan akan membuat kerumunan massa. \"Sudah beberapa hari ini, pemerintah membolehkan lagi pedagang menyediakan meja dan kursi di semua pusat kuliner yang ada. Hanya saja, wajib mematuhi protokol kesehatan yang ada,\" kata Catur, saat dihubungi, kemarin. Menurut dia, protokol kesehatan menjadi kewajiban mutlak para pedagang agar mereka bisa tetap berjualan. Ia mengakui sejak adanya pembatasan fasilitas meja dan kursi, omset pedagan pun turun drastis. Bahkan ada yang memilih untuk libur berjualan, karena mereka merugi. \"Semula para pedagang diminta untuk melayani take away (jual bungkus) untuk menghindari kerumunan massa. Ternyata pendapatan mereka turun drastis,\" ujarnya. Ia menjelaskan, dengan adanya wacana New Normal, maka pemerintah kembali melonggarkan pembatasan, terutama di pusat kuliner. Dengan harapan, pendapatan para pedagang tidak terlalu turun drastis, meski di tengah pandemi corona yang masih terjadi. Baca Juga Alun-alun Purworejo Kembali Dibuka, Pita Pembatas Dilepas \"Tetapi kami tegaskan bahwa mereka harus mematuhi protokol kesehatan dan anjuran pemerintah, seperti memakai masker. Kemudian menyediakan tempat cuci tangan, dan memasang tanda jaga jarak di setiap kursinya,\" papar dia. Paling tidak, lanjut mantan Kepala Diskominsta Kota Magelang itu bahwa tiap pengunjung menjaga jarak 1 meter. Kursi-kursi tersebut kini sudah ditandai dengan tanda silang, yang berarti tidak boleh diduduki. \"Peraturan meja pun berbeda, di mana satu meja bisa yang sudah diisi pengunjung, maka meja yang lain harus steril. Kami arahkan pedagang untuk melipat meja dan kursi itu, supaya ada jarak,\" imbuhnya. Meski sedikit dilonggarkan, namun ia berharap para pedagang tetap memperhatikan jumlah kerumunan. Jika memang terlalu berdesakkan, ia meminta pedagang untuk menegur pengunjung yang demikian. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang, Joko Budiyono menegaskan, pemerintah akan terus berkolaborasi dengan aparat TNI dan Polri untuk menciptakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 menjadi budaya bagi masyarakat setempat. \"Termasuk kalangan PKL dan pusat kuliner ini harus menjalankan protokol kesehatan. Tidak boleh tidak. Kita akan terus pantau bersama TNI dan Polri, kondisi di lapangan,\" paparnya. Mantan Kepala Disperindag Kota Magelang tersebut menyatakan bahwa adanya pandemi Covid-19 membuat ekonomi pun babak belur. Para pedagang kecil, PKL, UMKM, bahkan menjadi sektor yang paling terdampak. Banyak mereka yang merugi lantaran pembatasan yang diberlakukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. \"Memang kita tidak bisa selamanya di rumah saja tanpa melakukan apapun yang produktif. Sektor informal ini yang paling terdampak. Oleh karena itu, New Normal kami anggap sebagai keyakinan agar ke depan situasi ekonomi kembali membaik,\" katanya. Joko menilai bahwa kunci New Normal adalah penerapan protokol kesehatan yang sudah menjadi budaya dan perilaku masyarakat pada umumnya. Di semua kegiatan, harus memperhatikan protokol kesehatan, tanpa mengganggu produktivitas masyarakat. \"Kuncinya adalah kedisiplinan kita menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Kewajibannya adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak dengan orang lain. Terapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), istirahat yang cukup, rajin berolahraga, dan menjaga pola makan dengan gizi seimbang. Insya Allah kita bisa melewati pandemi ini,\" pungkasnya. (wid)

Tags :
Kategori :

Terkait