Tidak Mudah Pasarkan Mobil Esemka

Sabtu 07-09-2019,02:49 WIB
Editor : ME

JAKARTA - Setelah tujuh tahun memperkenalkan mobil karya anak bangsa, Esemka, akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik mobil Esemka milik PT Solo Manufaktur Kreasi. Jokowi mengatakan tidak mudah untuk mengembangkan industri otomotif dalam negeri. \"Masuk pasarnya ini tidak gampang dan tidak mudah. Tetapi kalau kita sebagai sebuah bangsa mau menghargai karya kita sendiri, brand dan prinsipal kita sendiri, ini akan laku,\" ujar Jokowi di Pabrik Mobil Esemka Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9). Kendati demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu, berharap masyarakat mendukung mobil nasional, sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. \"Saya sudah buka, sudah nyoba, sudah lihat, sudah tes, memang wajib kita beli barang ini. Kalau beli barang dari produk lain ya kebangeten, apalagi yang impor,\" ujar Jokowi. Jokowi meyakini kehadiran pabrik di Boyolali bakal memiliki efek berantai di belakangnya. Sehingga bisa menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian di kawasan itu. \"Baik industri menengah, industri kecil sampai industri rumah tangga yang berperan dalam rantai pasokan yang panjang. Sehingga membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya. Bukan hanya pekerja langsung yang dapat manfaat. Tapi multiplier effect yang besar secara umum kepada ekonomi kita, utamanya ekonomi di kabupaten Boyolali akan sangat besar,\" uap Jokowi. Tak lupa Jokowi memberikan apresiasi kepada PT Solo Manufaktur Kreasi yang berani memproduksi mobil dalam negeri di tengah gempuran merek terkenal dari asing. \"Sebagai sebuah usaha pertama dalam memulai industri otomotif dengan brand dan prinsipal Indonesia, ini saya harus acungi jempol keberanian dari PT Solo Manufaktur Kreasi ini,\" ujar mantan Walikota Solo itu. Diakui Jokowi, kandungan lokal mobil Esemka belum 100 persen menggunakan konten lokal. Meski demikian, kandungan lokal mendominasi dalam mobil nasional ini. \"Saya senang bahwa pemasok kompenen-komponen yang ada banyak sekali berasal dari dalam negeri. Artinya, kandungan lokalnya sudah baik. Meskipun saya tahu pasti belum sampai angka 80 persen, apalagi 100 persen,\" kata dia. Kesempatan yang sama, Presiden SMK, Eddy Wirajaya berharap kehadiran mobil Esemka ini bisa meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia, sebab pihak Esemka akan menyeleksi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terbaik untuk membantu produksi mobil Esemka. Selain itu, mobil Esemka dapat bersaing dengan mereka lainnya yang sudah beredar di Indonesia. \"Bersama seluruh karyawan Solo Manufaktur Kreasi sangat berbahagia atas semua dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak yang pada akhirnya berhasil membagun pabrik dan seluruh fasilitas Esemka,\" ujar Eddy. Eddy mengatakan selain meresmikan pabrik, SMK juga memperkenalkan model pertama yang diproduksi massal yaitu pikap bernama Bima. Jenis ini ada dua pilihan mesin yaitu 1.200 cc dan 1.300 cc. Nantinya Bima bakal bersaing dengan produk Jepang, yaitu Suzuki Carry dan Daihatsu Gran Max. Terpisah, Direktur Riset Center of Reform on Economics atau CORE Indonesia, Pieter Abdullah mengatakan, kehadiran mobil Esemka merupakan jawaban impian masyarakat Indonesia untuk memiiki mobil karya sendiri. \"Jadi tidak jadi masalah apakah mobil ini akan mampu atau tidak bersaing dengan merek terkenal. Yang jelas mobil perlu support semua elemen bangsa agar setidaknya bisa menjadi pilihan kendaraan masyarakat Indonesia atau bahkan kelak bisa menjadi produk ekspor,\" kata Pieter kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Jumat (6/9). Lanjut Pieter, mengenai rencana pemerintah mengembangkan mobil listrik tidak bertentangan dengan adanya industri mobil konvensional seperti Esemka. \"Karena pengembangan mobil listrik umumnya diawali oleh industri mobil konvensional,\" ucap dia. Sementara Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda menilai kehadiran mobil nasional sebuah perkembangan yang positif bagi industri otomotif di Indoensia. Hanya saja, perlu diperhatikan dari sisi permintaannya. \"Saya rasa permintaan untuk Esemka jenis pickup yang baru diluncurkan masih kalah pamor dibandingkan dengan mobil pickup lainnya. Hanya lewat harga, mobil Esemka bisa bersaing,\" ujar Huda kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Jumat (6/9). Pabrik mobil Esemka ini berdiri di atas lahan seluas 115 ribu meter per segi dengan luas bangunan 12.500 meter per segi. Tanah itu disewa untuk jangka waktu selama 30 tahun. Pabrik ini dilengkapi dengan ruang pamer, pengecatan, perakitan kendaraan, perakitan mesin, pengetesan mesin, pengetesan kendaraan, dan inspeksi. Nilai investasi pabrik ini mencapai Rp600 miliar. Untuk kapasitas produksi pabrik mencapai 18 ribu unit per tahun. Jika dihitung per bulan berarti 1.500 unit atau sekitar 50 unit per hari.(din/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait