Unsiq Wonosobo Teken Kerjasama dengan Bawaslu, Sebagai Pengawas Pemilu Partisipatif.

Rabu 16-10-2019,02:37 WIB
Editor : ME

WONOSOBO-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Wonosobo dengan Universitas Sains Alquran (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo melakukan penandatanganan nota kesepahaman dalam Pengawasan Pemilu dan Pilkada. Proses penandatanganan dilakukan Rektor Unsiq Dr. Muchotob Hamzah dan Ketua Bawaslu Wonosobo Sumali Ibnu Chamid, Selasa (15/10) siang. Acara yang berlangsung di Hotel Dafam Wonosobo ini bersamaan dengan rapat koordinasi pengawasan dengan stekholder Pemilu 2019. Dengan penandatanganan nota kesepahaman itu, maka universitas berbasis pesantren dan qurani tersebut menjadi kampus Pengawasan Pemilu Partisipatif. Baca Juga Penyebab Jalanan Cepat Rusak, Petugas Gabungan Kota Magelang Tilang Truk yang Overload Isi kesepakatan tersebut di antaranya kerjasama produktif dimana Bawaslu sebagai lembaga penyelenggara pemilu memberikan materi tentang pengawasan pemilu. Kemudian Unsiq sebagai lembaga pendidikan menjadi bagian dalam pengawasan pemilu partisipatif. Ketua Bawaslu Wonosobo, Sumali Ibnu Chamid mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah lama bekerjasama dengan Unsiq, yaitu pada medio September 2018 pernah bekerjasama dengan BEM Unsiq untuk mengajak mahasiswa baru ikut mengawasi pemilu. “Belum lama ini juga digelar kuliah tematik tentang Pemilu oleh Fakultas Hukum Unsiq. Dengan pendatangan kesepahaman ini, tentu akan memperkuat kerjasama,”  jelasnya. Sumali mengatakan, selain dengan Unsiq Bawaslu juga sebelumnya telah bekerjasama dengan sejumlah lembaga pendidikan setingkat SMA melaluli program Sekolah Pengawasan Partisipatif. “Kami berharap kolaborasi dengan banyak lembaga ini akan mendorong bahwa pengawasan pemilu harus menjadi kebutuhan publik,\" tegasnya. Sementara itu, Rektor Unsiq Jateng di Wonosobo, Dr. Muchotob Hamzah mengungkapkan, Unsiq berkomitmen untuk menjadi pengawas pemilu partisipasif dengan mendorong semua mahasiswa supaya ikut mengawasi dalam proses pemilu. “Kita akan dorong semua mahasiswa agar ikut mengawasi proses pemilu. Karena, para mahasiswa ini masih idealis dan bisa diarahkan. Sehingga diharapkan bisa memperbaiki demokrasi kita, termasuk untuk mencegah money politik,” ucapnya. Menurutnya, money politik bisa ditekan jika ada komitmen  diantara semua pihak. Memang  tidak mudah, namun selalu ada harapan untuk menuju dan mewujudkan pemilu yang lebih baik.  (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait