MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Wabah Covid-19 memunculkan berbagai dampak. Selain di bidang kesehatan juga pada ekonomi warga di rantai ekonomi bawah, khususnya mereka yang bergerak di bidang jasa. Imbas dari kebijakan pembatasan pergerakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona ternyata sangat membebani para pelaku usaha sejak akhir Maret lalu. “Sudah lebih dari 10 hari ini, tidak ada satu pun pasien yang datang untuk pijat di tempat kami. Padahal sebelum masa-masa (darurat) ini, sedikitnya dalam satu hari ada 1 atau 2 pasien,” ungkap tukang pijat tunanetra Mislan (42), yang membuka praktik di kediamannya, di Sudagaran, Wonosobo, belum lama ini. Mislan ketika dikunjungi Lions Club (LC) Wonosobo Dieng, berharap ada perubahan secepatnya agar kondisi bisa pulih seperti semula. Mislan yang harus menghidupi istri dan empat orang anak itu dibantu tim penanggulangan warga terdampak Corona dari LC Wonosobo Dieng berupa paket bahan pokok. “Saya sangat bersyukur dan mengucapkan terimakasih. Saya berharap agar hal seperti ini juga dilakukan pihak lain, agar warga yang senasib dengan saya juga bisa terus bertahan hidup di tengah masa-masa sulit saat ini,” ungkap Mislan. Baca Juga Bapak-Anak Positif Covid-19, Satu Keluarga Diiosolasi di RSUD Tjitrowardojo Harapan Mislan itu juga mewakili ratusan bahkan mungkin ribuan pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang harus menanggung himpitan beban ekonomi di tengah pandemi covid-19. Hal itu diungkapkan Wakil Bupati, Agus Subagiyo berdasar dari hasil pemantauannya selama beberapa waktu terakhir di sejumlah wilayah menunjukkan banyak pelaku usaha kini ibarat sedang tiarap. “Beberapa pengusaha memilih untuk menghentikan usahanya karena daya beli masyarakat jauh menurun. Tapi di balik musibah global ini, saya melihat gerakan gotong royong masyarakat, baik secara pribadi maupun lembaga, untuk membantu sesama nya cukup masif dan ini saya kira layak kita syukuri bersama dan saya selaku Wakil Bupati mengapresiasi tinggi hal ini,” tutur Wabup di sela bakti sosial pembagian masker dan sembako untuk difabel. Agenda sosial yang dilakukan berbagai organisasi itu disebut Wabup menjadi penolong bagi mereka yang terdampak. Sementara pemerintah masih terus menyempurnakan rencana pengalihan anggaran untuk penanggulangan dampak covid 19. Kesadaran warga untuk bergotong royong meringankan beban hidup saudara-saudara mereka inilah yang menurut Wabup berupaya ditularkan sampai ke wilayah pelosok perdesaan di seluruh Wonosobo. “Dalam setiap monitoring di wilayah, kami selalu meminta agar pemerintah mulai dari camat, kades maupun Kalur hingga para ketua RW, RT agar bergerak dan menggerakkan semangat gotong royong ini demi mencegah dampak sosial ekonomi akibat wabah ini jangan sampai terlalu memberatkan,” pungkasnya. (win)
Usaha Jasa Rumahan Banyak Terdampak, Pemkab dan Elemen Masyarakat Salurkan Bantuan
Sabtu 11-04-2020,03:04 WIB
Editor : ME
Kategori :