USBN 2019 Tak Pakai Komputer

Jumat 08-03-2019,06:22 WIB
Editor : ME

Persiapan Terlalu Mepet MAGELANGEKSPRES.COM, KOTA MAGELANG - Pemerintah awalnya memproyeksikan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) digelar dengan menggunakan komputer. Ternyata di lapangan banyak sekolah pilih pakai kertas. Seperti yang dilakukan oleh di SMA/MA di Kota Magelang. Padahal, secara kualitas Kota Magelang mampu melaksanakan sistem secara komputer maupun smartphone seperti di daerah lain. Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Magelang, Sucahyo Wibowo mengakui jika seluruh SMA dan MA di daerah ini siap melaksanakan USBN berbasis komputer maupun smartphone. Namun, lantaran persiapan yang dirasa mepet, sehingga pihaknya memutuskan untuk mengganti inovasi USBN itu dengan basis kertas. ”Sebenarnya dari 14 SMA/MA se-Kota Magelang, dua sekolah MA Al Iman dan MAN Kota Magelang layak menggunakan USBN berbasis komputer. Tapi karena alasan perlunya aplikasi, kemudian persiapan matang, dan waktu pengiriman soal dari provinsi yang agak mepet sehingga kita putuskan pelaksanaan USBN dengan sistem kertas,” katanya, di sela pemantauan USBN SMA Negeri 1 Magelang, Rabu (6/3). Ia menjelaskan, proporsi soal USBN sendiri terdiri dari 20 hingga 25 persen berasal dari provinsi, sedangkan 75-80 persen dibuat oleh daerah melalui MGMP dan MKKS. Ia menilai jika kedatangan soal yang dari provinsi sangatlah mepet, sehingga pihaknya memilih menggunakan USBN berbasis kertas. ”Khusus soal USBN kertas ini sama dengan sebelum-sebelumnya, soal pilihan ganda menggunakan LJK dan essai menggunakan kertas terpisah,” terangnya. Sucahyo menyebutkan jumlah peserta yang mengikuti USBN yakni 2.159 siswa dari 14 SMA/MA se-Kota Magelang, dengan rincian siswa IPA 1.027 anak, IPS 1.014 anak, Bahasa 48 anak, dan Keagamaan 79 anak. Untuk pengawas USBN sendiri, dengan menggunakan pengawas silang di antara satuan pendidikan. Sucahyo mejelaskan, dalam pelaksanaan USBN tahun ini juga dibuat dua soal berdasarkan kurikulum yang masih dipakai oleh sekolah, yakni kurikulum KTSP 2006 untuk 669 siswa dan Kurikulum 2013 untuk 1.490 siswa. Untuk sekolah yang menggunakan soal kurikulum 2006, di antaranya adalah SMAN 5 Magelang, SMA Muhammadiyah 1, SMA Muhammadiyah 2, SMA Kristen 1, SMA El Shadai, SMA Kristen Indonesia, SMAK Pendowo, dan SMA Tarakanita. Sedangkan enam sekolah menerapkan Kurikulum 2013 antara lain SMAN 1 Magelang, SMAN 2 Magelang, SMAN 3 Magelang, SMAN 4 Magelang, MA Al Iman, dan MAN 1 Kota Magelang. ”Pengawas tiap ruangnya yakni dua orang pengawas dalam satu ruang. USBN juga cukup ketat dalam pengawasannya dikarenakan agar anak juga terbiasa dalam persiapan UNBK. USBN sendiri soalnya merupakan ujian seluruh mata pelajaran, berbeda dengan UNBK,” kata Sucahyo yang juga Kepala SMAN 1 Magelang. Waka Kurikulum SMAN 1 Magelang, Sumarsono menambahkan, pelaksanaan USBN hingga Rabu sudah memasuki hari ketiga dengan mata pelajaran yang diujikan yakni Matematika (Umum) dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Untuk hari pertama pada Senin (4/3) lalu, yakni mapel Pendidikan Agama dan Bahasa Indonesia, kemudian hari kedua Selasa (5/3) mapel PPKN dan Biologi untuk kelas IPA.”Untuk kelas IPS yakni mapel PPKN dan Sosiologi, sedang kelas Bahasa mapel PPKN serta Bahasa dan Sastra Indonesia. Alhamdulillah ujian hingga hari ketiga lancar, tidak ada kendala,” papar dia. Sumarsono menegaskan, secara kualitas dan kuantitas, SMAN 1 Magelang siap melaksanakan USBN dengan sistem komputer atau aplikasi di smartphone Namun demikian, pihaknya berpatokan pada kesepakatan bersama seluruh sekolah di bawah naungan MKKS. ”Saya kira, SMAN 1 Magelang sangat siap dalam USBN menggunakan sistem komputer atau aplikasi smartphone. Bahkan sekolah kami rencananya akan digunakan untuk pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) 2019,” jelasnya. (wid)

Tags :
Kategori :

Terkait