MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Gugusan uap air atau Madden-Julian Oscillation (MJO) masih menyelimuti hampir di seluruh wilayah Indonesia. Fenomena MJO mendukung peningkatan konsentrasi curah hujan yang tinggi. Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mulyono R. Prabowo mengatakan potensi curah hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan mendatang. \"Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia untuk sepekan ke depan,\" katanya dalam rilisnya, Senin (13/1). Dikatakannya, hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan MJO, masih berada di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Fenomena ini, mendukung peningkatan konsentrasi curah hujan. Selain itu, fenomena gelombang tropis Kelvin Wave dan Rossby Ekuatorial yang berkontribusi signifikan terhadap pembentukan pola siklonik dan pertemuan angin yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. \"Atas kondisi tersebut diperkirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang akan terjadi di beberapa wilayah, seperti Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung,\" bebernya. Selain wilayah itu, lanjutnya, pada periode yang sama yaitu 12-14 Januari, kondisi serupa juga terjadi Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua. Untuk periode 15-18 Januari, potensi hujan lebat disertai petir akan terjadi di Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten dan DKI Jakarta. Selain itu, pada periode 15-18 Januari wilayah lain yang mengalami kondisi serupa adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat dan juga Papua. Sementara itu, potensi ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia dapat mencapai lebih dari 2,5 meter. \"Kondisi tersebut dapat terjadi di perairan selatan Jawa Tengah hingga Pulau Sumba, Laut Sawu, Perairan selatan Pulau Sawu, Pulau Rote, Samudera Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Laut Natuna Utara,\" katanya. Dalam mengantipasi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mempersiapkan suatu konsep agar daerah memiliki tingkat kesiapsiagaan yang tinggi. Terutama daerah yang memiliki destinasi wisata. \"Supaya bisa menyiapkan kesiapsiagaan yang tinggi, ya kami akan merancang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berstandar internasional,\" ujar Kepala BNPB, Doni Monardo, di Denpasar, Bali. Ia mengatakan, BPBD yang memiliki standar internasional tersebut nantinya akan dilengkapi dengan semua fasilitas dan didukung dengan anggaran yang memadai serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. \"Itu yang kita rencanakan untuk waktu yang akan datang,\" katanya. Ia menjelaskan, kawasan Indonesia mau tidak mau memang berada di dalam area yang risiko bencananya tinggi. \"Semua sudah mengetahui bahwa Indonesia memiliki risiko yang besar. Tapi kalau cukup informasi saya rasa mereka tidak akan takut datang kemari,\" katanya.(gw/fin)
Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
Selasa 14-01-2020,03:26 WIB
Editor : ME
Kategori :