MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Pagelaran wayang kulit Babad Diponegoro di Alun-alun Kota Magelang, Sabtu (22/2) berhasil memukau pengunjung. Banyak warga yang menghadiri salah satu pagelaran dalam rangka tahun kunjungan wisata Kota Magelang tahun 2020 itu bertajuk Magelang Modern Cerdas Sejahtera dan Religius (Moncer Serius) itu. Walikota Magelang Sigit Widyonindito mengapresiasi kegiatan ini sebagai sarana untuk mengenalkan generasi muda tentang perjuangan Pangeran Diponegoro. \"Magelang punya historis yang tidak bisa dilupakan. Pangeran Diponegoro ditangkap penjajah Belanda di Bakorwil. Lokasi tersebut kini menjadi salah satu destinasi wisata, karena ada Museum Diponegoro,\" kata Sigit, saat memberikan sambutan. Pagelaran wayang dinilai sebagai sarana efektif sekaligus melestarikan budaya bangsa. Tepat pada hari jadi Kota Magelang, 22 April 2020, Pemkot Magelang juga kembali akan mengadakan wayang kulit dengan dua dalang sekaligus. Pagelaran wayang Babad Diponegoro dengan dalang Ki Catur Benyek Kuncoro dari Jogjakarta mengangkat lakon \"Diponegoro Kridha\". Dengan apik, sang dalang menggambarkan Pangeran Diponegoro saat berjuang melawan penjajah pada tahun 1825-1830, khususnya di Magelang. Baca juga HPN di Magelang, Lepas 22 Pasang Burung dan Tanam 2.000 Ponon di Gunung Telomoyo Pada masa perang yang dikenal dengan Perang Jawa (De Java Oorlog) itu, Pangeran Diponegoro pernah bersembunyi di Menoreh hingga tertangkap oleh penjajah Belanda di Kantor Karesidenan Kedu Magelang. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang Agus Sujito menambahkan, perjuangan Pangeran Diponegoro adalah rangkaian sejarah yang tidak boleh dilupakan warga Magelang. Pangeran Diponegoro memiliki laskar yang menyebar ke seluruh penjuru Kota Magelang setelah ia tertangkap penjajah. Nama-nama mereka banyak yang diabadikan menjadi topomini nama-nama kampung di wilayah Magelang, seperti Nyai Bayem (Bayeman), Kyai Kemiri (Kemirirejo) dan lainnya. Menurutnya, Pemkot Magelang kerap mengadakan kegiatan yang bertujuan mengingatkan dan mengenalkan generasi muda terhadap sosok pahlawan nasional itu. Kegiatan tersebut seperti Gerakan Melek Sejarah yang diprakarsai Kemendikbud, pembuatan Film \"Titi Mangsa\" yang diaktori langsung Ki Roni Sodewo, generasi ke-7 Pangeran Diponegoro hingga peringatan Haul Pangeran Diponegoro. \"Kita ingin mengenalkan kepada generasi muda tentang sejarah ini. Ketika sudah kenal, diharapkan mereka akan tertarik, kemudian mencintai bangsa ini dari sejarah,\" katanya. (wid)
Wayang Babad Diponegoro Cukup Diminati Warga Magelang
Senin 24-02-2020,02:05 WIB
Editor : ME
Kategori :