TEMANGGUNG - Pemerintah Kabupaten Temanggung kembali membuka pasar hewan Kamis (23/6), setelah 14 hari ditutup untuk menghindari penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan, sejak ditemukan adanya kasus PMK di Temanggung Dinas Tanaman Pangan, Pertanian dan Peternakan sudah melakukan langkah-langkah strategis, salah satu langkahnya dengan menutup pasar hewan di seluruh Kabupaten Temanggung. "Penutupan pasar hewan terpaksa dilakukan untuk pengendalian PMK," katanya, Kamis (23/6). Ia mengatakan, kendati pasar hewan sudah dibuka namun kemungkinan masih ada PMK dan masyarakat untuk mewaspadai. Warga diminta untuk melapor jika ada temuan PMK. "Segera laporkan jika memang menemukan ada hewan yang mengalami ciri-ciri PMK," pesannya. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto mengatakan pembukaan pasar hewan untuk memberikan ruang pada pedagang dan peternak hewan serta warga dalam beraktivitas. "Berdasar kajian secara menyeluruh, pasar hewan di Temanggung mulai dibuka pada Rabu (23/6)," katanya. Joko mengatakan setelah ada pembukaan pasar hewan aktivitas perdagangan diharapkan meningkat dan tidak ada kecemasan dari warga akan PMK.Warga yang menemukan adanya tanda-tanda PMK pada ternak untuk dapat melaporkan pada petugas atau manteri hewan setempat untuk mendapatkan pengobatan dan diisolasi. PMK tidak menular kepada manusia, melainkan sesama hewan. Di Temanggung sendiri kata dia, ada ratusan ternak sapi yang terpapar PMK. Sebagian kini mulai sembuh setelah mendapat pengobatan. Temanggung semakin intensif dalam pengawasan ternak, terutama lalu lintas ternak baik dari luar menuju ke Temanggung atau serbaliknya. Dikemukakan sebelumnya Pemkab Temanggung menutup pasar ternak sejak 9 Juni hingga Rabu (22/6). Di Temanggung setidaknya ada 8 pasar hewan di antaranya pasar hewan Ngadirejo, Temanggung, Selopampang, Tepusen dan Pringsurat. "Kini pasar hewan telah dibuka kembali," jelasnya. (set)