SEMARANG - Kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pembukaan Pekan Special Olympics Nasional (PeSOnas) 2022 di Holy Stadium, Kota Semarang, Senin (4/7/2022) malam, mampu membakar semangat para atlet disabilitas yang hadir. Semangat mereka terlihat membara ketika Ganjar menyambut dan memberikan motivasi.
Ganjar yang hadir didampingi istri, Siti Atikoh, langsung mendapat sambutan luar biasa dari seisi Holy Stadium. Mereka merupakan perwakilan kontingen provinsi peserta PeSOnas 2022. Suasana semakin riuh saat Ganjar naik ke atas panggung untuk menyapa dan memberikan sambutan.
"Terima kasih untuk semua yang telah hadir. Saya berharap betul besok bertandingnya sportif. Yang kalah tidak boleh menangis, yang menang tidak boleh jumawa karena kita bersaudara. Setuju?" kata Ganjar yang disambut dengan teriakan setuju dari para atlet peserta PeSOnas.
Ganjar kemudian menceritakan pengalamannya melihat aksi atlet disabilitas di Dubai. Menurutnya itu pengalaman luar biasa dengan prestasi atlet yang juga luar biasa. Maka tidak keliru ketika slogan "Aku Bintangnya" menjadi tagline.
"Anak-anak ini top, luar biasa. Dari yang ikut (PeSOnas) ini ternyata banyak yang pernah dapat emas. Kalau kita katakan mereka bintangnya maka itu benar adanya. Bagi saya dan siapa pun yang tidak pernah dapat emas atau mengikuti pertandingan olahraga di luar negeri, hari ini kita akan belajar dari mereka yang penuh sportifitas, integritas, dan semangat," ujar Ganjar yang juga didampingi Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengapresiasi kesiapan Jawa Tengah untuk menjadi tuan rumah PeSOnas 2022 atau yang pertama kalinya itu. Ia mengaku sangat bangga dengan Jawa Tengah yang memiliki perhatian kepada atlet disabilitas.
"Seandainya pemerintah daerah di seluruh Indonesia punya perhatian sama terhadap atlet difabel atau disabilitas, maka olahraga paralimpic kita akan bangkit dan tumbuh. Sekali lagi terima kasih untuk Pak Ganjar dan Jawa Tengah," katanya.
Amali menjelaskan pemerintah memberikan dukungan dan dorongan penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan atlet-atlet yang tergabung dalam SOIna. Ini hal yang positif, selain untuk kebugaran dan kesehatan, juga membangkitkan rasa percaya diri para atlet karena tidak dibedakan dengan atlet lainnya atau non-difabel.
"Kami menargetkan pada tahun 2045 nanti, Indonesia masuk lima besar peringkat dunia. Baik untuk atlet difabel maupun non-difabel. Ini bentuk keseriusan dan dukungan dari Presiden Joko Widodo, kami juga menyetarakan apresiasi atlet difabel dengan non-difabel," ungkapnya.(hms/riz)