WONOSOBO- Jelang Idul Adha, Dispaperkan Wonosobo menyarankan masyarakat, khususnya panitia kurban untuk memisahkan hewan ternak yang diduga terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan hewan ternak sehat.
Selain itu daging hewan yang diduga terpapar agar tidak dicuci dan langsung direbus.
“Sebentar lagi Idul Adha, Wonosobo masuk dalam kabupaten wabah PMK. Jika nanti ditemukan hewan yang terpapar PMK saat proses penyembelihan, mohon dipisah. Kemudian dagingnya tidak usah dicuci, tapi langsung direbus,” ungkap Kabid Peternakan dan Keswan, Dispaperkan Wonosobo, drh Sidik Driyono kemarin.
Menurutnya, alasan pemisahan tersebut sebagai upaya untuk mencegah penularan lebih lanjut terhadap ternak yang lain.
Selain itu, alasan daging tidak boleh dicuci karena dikhawatirkan virus ikut terbawa air menyebar ke hewan yang sehat.
“Kalau alasan daging langsung direbus, itu untuk membunuh virus, sebab virus akan mati setelah daging direbus selama kurang lebih 30 menit,” terangnya.
Pihaknya menambahkan bahwa, PMK tidak menular ke manusia, namun bisa menyebar dengan cepat ke hewan jenis kuku belah, seperti rusa, kambing, domba, sapi, babi dan kerbau.
“Jadi dengan pengolahan daging yang benar, tetap aman dikonsumsi. Itu alasan kami meminta ternak kurban yang diduga terpapar PMK dan hewan yang sehat dipisah,” tandasnya.
Berkaitan dengan kelayakan hewan yang terpapar PMK untuk dijadikan hewan kurban, pihaknya mengaku bukan ranahnya untuk menjelaskan.
Namun, dari surat edaran Kemenag, sudah ada penjelasan terkait kategori hewan kurban yang sah untuk disembelih meski terpapar PMK.
“Soal sah dan tidak hewan kurban itu bukan ranah kami menjelaskan. Namun, Kementerian Agama nampaknya sudah menyebarkan surat edaran terkait kategori atau kondisi hewan kurban yang tetap sah, meski terpapar PMK,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Wonosobo juga sekarang sudah ditetapkan menjadi daerah wabah bersama 34 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Dari laporan yang telah masuk ke Dispapaerkan, sedikitnya ada 1.199 ekor hewan yang telah teridentifikasi suspect virus PMK.
Dari jumlah tersebut, hewan ruminansia jenis sapi menjadi yang paling dominan terserang virus.
Dengan jumlah 1067 ekor sapi yang diduga terserang virus, 30 kerbau, kambing 63 dan domba 39 ekor. (gus)