PURWOREJO - Ratusan remaja di Desa Munggangsari Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo antusias mengikuti agenda Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Remaja yang digagas oleh Puskesmas Grabag, kemarin. Kegiatan yang digelar di balai desa setempat itu merupakan pilot project pelayanan bagi remaja di wilayah Kecamatan Grabag.
Dalam kegiatan tersebut, para pemuda desa mengikuti mini lokakarya dengan terkait potensi ancaman negatif media sosial dan penggunaan internet. Selain itu, mereka juga diberikan pelayanan kesehatan gratis oleh pihak puskesmas.
Kepala Desa Munggangsari, Pujiyanto mengakui bahwa kegiatan tersebut sangatlah bermanfaat bagi warganya khususnya generasi mudanya. Pasalnya, tanpa pendampingan yang ekstra, kembang tumbuh remaja saat ini sangatlah rentan terhadap pengaruh negatif yang diperolehnya dari dunia maya atau media sosial.
"Kami Pemerintah Desa Munggangsari Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo sebenarnya sudah lama meresahkan hal ini. Alhamdulillah hari ini terjawab. Semoga kerjasama ini dapat terus berlanjut," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Pujiyanto juga menyampaikan terimakasih karena telah menunjuk Desa Munggangsari sebagai pilot project program Posyandu Remaja.
Sementara itu, Retno Setyowati selaku Psikolog Klinis dari RSUD Tjitrowardojo Purworejo yang menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut menyebut para remaja saat ini rentan terhadap pengaruh dari media sosial. "Untuk itu remaja usia 12 hingga 18 tahun harus mendapat pendampingan agar tidak merusak masa depan mereka," tandasnya.
Menurutnya, kegiatan Posyandu Remaja ini merupakan terobosan baru yang bagus di Kabupaten Purworejo agar adek-adek remaja di Purworejo dapat tumbuh sehat secara mental dan fisiknya. Posyandu Remaja yang baru pertama kali digelar di Purworejo ini diarahkan untuk memahami tahapan usia dan perkembangan siklus hidup manusia.
Retno berharap setelah mengikuti posyandu remaja ini para remaja dapat mengimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. "Remaja itu salah satu tantangannya adalah proses mencari jati diri. Kita harapkan juga dapat membawa perubahan yang positif bagi dirinya juga lingkungannya," tandasnya.
Bidan Desa Grabag menyebut kegiatan ini selain untuk membentengi remaja dari pengaruh buruk sosial media juga sebagai wadah para remaja berbicara tentang kesehatan. "Para peserta juga difasilitasi dengan cek kesehatan gratis oleh pihak puskesmas. Cek kesehatanseperti cek tensi darah, cek nadi, reparasi dan lainnya.
Salah seorang pemuda bernama daffa mengaku senang jadi tambahan pengetahuan terutama tentang kesehatan dan bahaya bahaya yang timbul karena salah mengambil teman saat masih remaja berakibat fatal kedepannya nanti. (luk)