WONOSOBO - Pemkab Wonosobo gelar gerakan serentak penanaman pohon dan kebersihan yang dipusatkan di Taman Arboretum, Taman Rekreasi dan Wisata Kalianget, Jumat (15/7/2022). Langkah ini sebagai tindak lanjut komitmen Program Gerakan Cinta Serayu.
"Dengan Tagline Ngrumat Berkah Saking Gusti, kegiatan ini sebagai pemulihan ekosistem yang sudah mulai rusak untuk dipulihkan kembali," ungkap Kepala DLH Widhi Purwanto.
Rangkaian acara Gerakan Penanaman Pohon dan Kebersihan diawali dengan Senam Bersama tersebut dihadiri juga oleh Wakil Bupati, Dandim, Kapolres, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, Pimpinan BUMN dan BUMD serta Komunitas Penggiat Lingkungan di Kabupaten Wonosobo.
Menurutnya, gerakan serentak menanam pohon dan bersih lingkungan yang diikuti 265 desa dan 15 kecamatan tersebut, dilatarbelakangi kondisi kerusakan lingkungan berupa erosi dan sedimentasi di Sungai Serayu serta isu perubahan iklim secara global.
“Erosi dan sedimentasi yang tinggi di Sungai Serayu saat ini sudah menjadi isu nasional yang diprediksi akan berpengaruh terhadap produksi listrik di PLN Mrica dan Bendung Gerak Serayu, " bebernya.
Disamping itu, gerakan ini juga dilatar belakangi isu perubahan iklim secara global yang dampaknya adalah terganggunya ekosistem, kondisi cuaca ekstrim serta terganggunya sistem tata air Daerah Aliran Sungai (DAS).
Terutama DAS Serayu yang saat ini sudah mengalami degradasi dan deforestasi serta ancaman terjadinya bencana alam, baik banjir, tanah longsor dan kekeringan, serta dampak negatif yang saat ini mulai dapat diidentifikasi adalah terganggunya ekosistem/biota sungai.
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengatakan, Gerakan Serentak Penanaman Pohon dan Kebersihan yang diikuti seluruh desa/kelurahan dan kecamatan serta kantor-kantor di lingkungan pemerintah daerah bukan menjadi seremonial saja. Ini menjadi bukti kepedulian seluruh elemen serta masyarakat dalam merawat alam.
“Ini sebagai salah satu cara kita untuk meningkatkan kepedulian seluruh elemen dan masyarakat dalam merawat alam, namun supaya apa yang telah ditanam untuk dirawat agar tidak mati dan hilang serta berkelanjutan," tandasnya.
Kedepan pihaknya berharap penanaman pohon serentak atau penghijauan untuk dapat digalakkan di semua sekolah-sekolah, agar tempat belajar menjadi tempat yang ASRI. Harapannya anak-anak akan nyaman dan betah di sekolah. Dengan demikian akan mendukung proses belajar-mengajar.
Berkaitan dengan DAS pihaknya menekankan perlunya penanaman dan pelestarian lingkungan hidup utamanya di kanan kiri sungai.
Meskipun saat ini Wonosobo masih berkecukupan air, akan tetapi kalau tidak dirawat dengan baik dapat terjadi berbagai permasalahan yang akan muncul seperti erosi atau berkurangnya cadangan air.
Dalam rangkaian Cinta Sungai Serayu melalui berbagai kegiatan maupun melalui kegiatan Gerakan Serentak Penanaman Pohon dan Kebersihan telah dilakukan penebaran 2.000 benih bibit ikan, penanaman 15.560 pohon dari jenis Rumput Vetiver, Aren, Beringin, Gayam, Salam, Gmelina, Jabon, Cemara serta pelepasa 33 burung Sagon, Toli-toli, Korlap, Sirtu, Cipar, Takur, Deruk ana dan Trucuk ana. (gus)