Lapas di Purworejo Over Capacity, Kadiv Pemasyarakatan Jateng Wacanakan Pindah Lokasi

Rabu 27-07-2022,09:00 WIB
Reporter : Eko Sutopo
Editor : Nur Imron Rosadi

PURWOREJO - Hampir semua Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Jawa Tengah mengalami over  capacity, termasuk di Kabupaten Purworejo. Karena itu, Rumah Tahanan (Rutan) Purworejo maupun Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kutoarjo sebaiknya  dipindah ke lokasi yang lebih representatif.

Keinginan tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan Jawa Tengah, Supriyanto, saat menghadiri acara Peringatan Hari Anak Nasional di LPKA Klas 1 Kutoarjo, Senin (25/7).

Menurutnya, Lapas Semarang menjadi paling padat di Jawa Tengah, seharusnya kapasitas sekitar 600-an diisi sekitar 1.200. Beberapa Lapas sudah berpindah ke lahan yang lebih luas, seperti di Semarang yang telah memindahkan lapas khusus wanita ke Gunung Pati.

Demikian juga dengan lapas di Sukoharjo yang telah digeser lokasinya oleh bupati setempat.

“Di Purworejo pun, sebisa mungkin lokasi lapas baik rutan maupun LPKA ditukar guling karena lokasinya yang sempit terutama untuk ruang bermain Anak dan berada di dalam kota,” katanya.

Acara dihadiri Wakil bupati Purworejo Yuli Hastuti SH, Direktur Eksekutif Daerah PKBI Jawa Tengah Elisabeth Widyastuti, Kepala Dinas di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo, Kementerian Agama Kabupaten Purworejo, LSM Peduli Anak seperti P2TP2A Kabupaten Purworejo, PKBI Cabang Purworejo dan Sahabat Kapas, Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Purworejo, serta Forkopincam Kutoarjo.

Dalam kesempatan tersebut sebanyak 53 Anak Binaan LPKA Klas 1 Kutoarjo mendapatkan remisi,  dua di antaranya langsung dinyatakan bebas (Remisi Anak Nasional-2). Selain itu ada 8 Anak Binaan yang mendapatkan program asimilasi di rumah. Mereka berasal dari Brebes (2), Purwodadi, Demak, Pemalang, Temanggung, dan Kudus (2).

“Saya titip kepada wakil bupati, mudah-mudahan LPKA Klas I Kutoarjo bisa digeser karena  tempatnya di kota dan kecil, jadi kalau bisa tukar guling,” pinta Supriyanto kepada Wabup.

Kendati demikian, pihaknya mengapresiasi Pemda yang telah memfasilitasi vaksinasi kepada seluruh Anak BInaan LPKA Kutoarjo sehingga semua sehat dan tidak terinfeksi Covid-19.

Menanggapi hal itu, Yuli Hastuti langsung merespons positif. Pihaknya menyatakan bahwa nantinya akan mengajak berbagai pihak untuk membahasnya guna menyediakan lahan yang layak.

Dalam kesempatan itu Wabup juga memberi ucapan selamat kepada anak-anak yang mendapat revisi dalam rangka HAN tahun 2022.

 

“Semoga anak-anak tetap ceria dan menjaga perilaku positif agar bisa kembali ke tengah masyarakat,” ungkap Wabup.

Menurutnya, anak-anak yang berhadapan dengan hukum bukan berarti haknya di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan terabaikan.

 

“Masyarakat diharapkan dapat menerima dan tidak menyebut sebagai anak yang jahat karena mereka nantinya tetap dapat berkontribusi,” tegasnya.

Saat tiba di LPKA Klas 1 Kutoarjo pun, Wabup disambut dengan iringan  hadroh dari 10 Anak Binaan yang berlatih secara rutin. Juga disambut dengan yel-yel semangat dari Anak Binaan yang mengenakan seragam sekolah, pramuka, dan kaos ola raga.

Selain itu juga pertunjukan seni jaran kepang dan karawitan yang semuanya dilakukan oleh anak-anak yang sehari-hari berada di lingkungan LPKA Kutoarjo. Mereka semua kompak saat perform dan mendapat apresiasi tepuk tangan dari Wabup dan rombongan tamu undangan.

Wabup juga sekaligus meresmikan Lapangan Wisma Andiklapas di kompleks LPKA yang berguna untuk kegiatan olahraga seperti badminton, futsal dan voli.

Selain itu LPKA Klas 1 Kutoarjo. Wabup juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan PKBI Jawa Tengah yang fokus pendampingan Anak seperti bidang kesehatan, psikososial, konseling dan motivasi. Elisabeth kemudian menyerahkan bantuan secara simbolis berupa higieni kit kepada seluruh Anak Binaan yang diterima secara simbolis oleh Kepala LPKA Klas I Kutoarjo, Hari Winarca.

Menurut Hari Winarca, luas lahan LPKA yakni 6.195 meter persegi dengan luas bangunan 1.649 meter persegi. Saat ini jumlah tahanan Anak di seluruh Jawa Tengah d iluar LPKA Klas I Kutoarjo sebanyak 26 Anak, dan Anak Binaan lima orang yakni di Lapas Wonogiri dan Lapas Purwokerto.

“Adapun yang mendapatkan program Asimilasi di Rumah bulan Januari hingga Juli 2022 ini sebanyak 32 Anak, tahun 2021 ada 26 Anak, dan tahun 2020 lalu sebanyak 48 Anak,” terang Hari. (top)

 

 

Kategori :