WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Sekitar 1.000 pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang tergabung dalam Jarpuk, membutuhkan pendampingan dari Pemkab Wonosobo. Pasalnya mereka terkendala pemasaran dan penguasaan teknologi.
"Ada 1000 perempuan tangguh yang tersebar di 15 kecamatan dan butuh pendampingan dari pemkab melalui dinas terkait, " ungkap Ketua Jarpuk Gayeng Wonosobo Nuke Maya Kurnianingsih.
Menurutnya, kendala utama para pelaku UMKM perempuan diantaranya masalah pemasaran dan penguasaan teknologi, sehingga perlu menjalin kemitraan dan kerjasama dengan dinas atau instansi terkait.
"Hal ini penting, untuk mewujudkan pengusaha, khususnya yang dijalankan perempuan Wonosobo supaya lebih tangguh menghadapi perkembangan dan tuntutan zaman," katanya.
Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengatakan sekitar 60 persen usaha mikro kecil di Indonesia dikelola oleh perempuan. Hal ini menandakan bahwa perempuan telah berperan sebagai partner suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
"Jaringan Perempuan Usaha Kecil (Jarpuk) Gayeng Wonosobo menjadi sarana yang efektif dalam mewadai dan pengembangan usaha mikro kecil di Wonosobo," katanya saat acara Pelantikan Pengurus Jarpuk Gayeng Periode 2022-2027 di Pendopo Kabupaten, kemarin.
Untuk itu, Jarpuk Gayeng Wonosobo dituntut terus beradaptasi menyesuaikan kemajuan teknologi yang makin canggih. Salah satunya dengan terobosan inovasi berbasis aplikasi digital marketing sebagaimana marketplace yang besar.
“Jarpuk Gayeng Wonosobo terus beradaptasi menyesuaikan kemajuan teknologi masa kini, wujudkan market place yang besar, " tandasnya.
Menurut, marketing yang kuat, dapat mempermudah proses pemasaran produk UMKM Wonosobo. Untuk itu, Pemkab Wonosobo akan melakukan pendampingan secara intensif melalui program yang ada, disinergikan dengan upaya menekan angka kemiskinan dan stunting di Wonosobo. (gus)