WONOSOBO, MAGELANGEKPRES.DISWAY.ID - Satpol PP Wonosobo melakukan patroli dan pendataan terhadap pedagang yang masih bertahan di lokasi penampungan. Mestinya sesuai dengan target pemerintah, seluruh pedagang sudah tidak ada yang berjualan di lokasi eks pasar penampungan.
“Patroli dan pendataan ini kita gelar untuk memastikan para pedagang sudah mengikuti arahan yang disarankan pemerintah. Karena eks Pasar Penampungan harus bersih dan tidak boleh untuk berdagang lagi,” ungkap Kasatpol PP, Sumekto Hendro K saat dikonfirmasi awak media, Rabu (24/8).
Menurutnya, dari hasil patroli petugas di lapangan masih ditemukan puluhan pedagang yang berjualan di luar gedung pasar induk. Dengan alasan yang beragam. Beberapa pedagang masih enggan untuk masuk ke gedung pasar baru.
“Kita memang masih preventif terlebih dahulu melalui himbauan dan pendataan terhadap pedagang yang belum masuk,” ucapnya.
Dari hasil pendataan yang dilakukan itu, petugas mengetahui beberapa alasan yang membuat para pedagang belum masuk ke pasar induk. Pertama karena masih ada pedagang yang belum menerima lapak di gedung pasar yang baru. Kedua, karena pedagang belum dikoordinasi oleh Rukun Tetangga (RT) pasar untuk masuk ke gedung baru. Ketiga ini karena lapak yang diterimanya itu terlalu kecil untuk digunakan untuk berjualan. Dan yang terakhir PKL yang telah menetap lama berada di sekitar pasar berjualan tanpa izin.
“Jadi alasan itulah yang membuat mereka akhirnya tetap memilih berjualan di luar hingga sekarang,” katanya.
Berkaitan dengan temuan masalah itu, Satpol PP akan menyampaikan kepada kepada pimpinan daerah untuk dicarikan solusi terbaik dari masalah tersebut. Untuk saat ini, pihaknya tidak akan mengambil langkah tegas kepada para pedagang yang masih nekat berjualan di luar lokasi gedung pasar. Ia dan anggotanya masih akan mengedepankan aspek kemanusiaan untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Dalam situasi seperti ini kita tidak bisa saklek kepada kesepakatan yang telah ditetapkan. Saya kira memahami mereka itu jauh lebih penting untuk saat ini,” ujarnya.
Para pedagang yang saat ini berada di luar pasar itu pedagang yang memiliki lapak kecil. Bahkan tak punya lapak. Sehingga mencarikan solusi menurutnya lebih baik daripada sekadar mengusir para pedagang tersebut. (gus)