Sebelum menjadi seorang ASN seperti sekarang, Supriyo muda pernah berdagang asongan untuk biaya sekolahnya.
"Yang saya launching adalah novel Bergelut Dengan Mimpi, itu terilhami dari kisah nyata saya sendiri, saat saya mewujudkan impian saya untuk bisa sekolah. Novel ini pernah mendapat penghargaan dari Pusat Buku Nasional. Novel saya sudah ada dua, yang satunya judulnya Perempuan di Tepi Batas, yang ketiga ini mau buat lagi, belum terbit," bebernya.
Sementara itu, dalam festival ini juga diselenggrakan bazar buku karya dari guru, siswa, serta penulis-penulis ternama seperti J S Khairen dan lainnya. Berbagai perlombaan mulai dari kompetisi kebudayaan hingga olahraga juga turut memeriahkan festival ini.
"Terkait dengan kegiatan Festival Budaya dan Olahraga ke 4 MTs N 2 Purworejo, kami mengucapkan selamat dan sukses, kami mensupport dan bangga atas kegiatan yang dilaksanakan ini, harapannya kedepan dengan kegiatan ini bisa memunculkan prestasi yang baik untuk anak-anak di sini," ungkap Kepala kantor Kemenag Purworejo, Fatchur Rochman.
Menurutnya, hal ini dapat menjadi contoh bagi madrasah lainnya untuk menunjukkan bahwa madrasah memiliki kesadaran literasi yang tinggi.
"Dengan dibuatnya karya berupa buku-buku ini dari anak maupun guru kami sangat mendukung, banyak sekali keilmuan yang dapat dituangkan dalam buku-buku itu, sehingga dapat bermanfaat," tandasnya. (top)