PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Sekretaris Desa (Sekdes) Banyuasin Kembaran Kecamatan Loano Andika Sari (AS) disebut-sebut memiliki 3 beking kuat di belakangnya sehingga hingga kini tak kunjung diberhentikan.
Warga yang meminta agar Sekdes AS dipecat lantaran dinilai telah mencoreng nama desa pun khawatir permintaan pemecatan tak dikabulkan.
Salah satu tokoh masyarakat (Tomas) Desa Banyuasin Kembaran, Marzuki (55), menyampaikan informasi mencengangkan itu saat melakukan aksi unjuk rasa dan audiensi di kompleks Kantor Bupati Purworejo, Selasa, 8 November 2022.
Menurutnya, Sekdes AS memiliki 3 beking kuat di belakangnya. Marzuki tahu soal hal tersebut dari seseorang, tetapi dirinya tak mau menyebutkan nama.
"Dari orang, tidak perlu saya sebutkan namanya, bekingnya 3, saya tidak perlu sebutkan namanya, nggak tahu saya orang itu, bekingnya 3 bukan orang biasa, lumayan bekingnya," kata Marzuki saat ditemui usa unjuk rasa di depan kantor Bupati Purworejo.
Karena itu, lanjut Marzuki, warga khawatir permintaan mereka soal pemecatan AS tidak dapat dikabulkan alias mentah.
Proses pemecatan sendiri saat ini sudah berjalan hampir 3 bulan dan belum ada SK pemberhentian yang dibuat oleh Kades Banyuasin Kembaran Ahmad Abdul Aziz.
Kades beralasan SK belum turun lantaran belum ada rekomendasi dari Bupati kepadanya.
"Ya, khawatir mempengaruhi hasil, bahwa ini akan dimenangkan Andika Sari, dikhawatirkan rekom itu tidak akan turun," ungkapnya.
Perihal, penyebab permintaan pemecatan oleh warga, diketahui beberapa waktu lalu video Sekdes AS saat berada di sebuah diskotek viral di media sosial.
Hal itu akhirnya memicu kemarahan warga dan menginginkan AS dipecat. Warga juga menilai kinerja Sekdes AS kurang baik lantaran sering tidak berangkat ke kantor.
Sementara itu, Asisten 1 Setda Purworejo, Bambang Susilo yang menemui warga saat unjuk rasa membantah adanya beking dalam kasus ini.
Pihaknya mengaku akan menjalankan aturan dengan profesional.
"Tidak ada, yang jadi beking siapa, apa bisa dibuktikan, nggak ada," sebutnya. (top)