MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Salah satu guru MAN 1 Magelang berhasil meraih penghargaan dalam ajang anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah tingkat nasional tahun 2022.
Dalam ajang yang diselenggarakan oleh Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Yuni Dwi Wiratni SPd MPd, seorang guru Bahasa Inggris di MAN 1 Magelang, meraih penghargaan GTK Madrasah Favorit untuk kategori Guru Inovatif.
Meskipun persiapannya hanya dilakukan kurang dari sepuluh hari, namun rupanya malah membuahkan hasil. Ia baru mempersiapkan seluruh persyaratan untuk ikut serta berkompetisi di tingkat nasional setelah mendapat Surat Keputusan (SK) untuk mewakili Jawa Tengah.
"Setelah turun SK yang bisa saya lakukan adalah menjalankan tugas tersebut dan mengusahakannya semaksimal mungkin tanpa sedikitpun mengurangi tugas utama saya yaitu mengajar anak-anak," tutur Yuni saat ditemui beberapa waktu lalu.
Dalam rancangannya, ia memaparkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta teknik yang dilakukannya dalam mengajar selama ini menggunakan video. Dengan harapan, siswa akan mudah mengerti.
"Saya biasa membuat RPP dan sedetail mungkin, teknik pembelajarannyapun sesuai apa yang selama ini saya lakukan di sekolah. Saya sangat berterimakasih atas dukungan yang diberikan oleh kepala MAN 1 Magelang, teman-teman, dan salah satu murid saya yang membantu dalam pembuatan video pembelajaran tersebut," terang Yuni.
Pada kategori guru inovatif, ia mengusung teks deskripsi tentang keindahan objek wisata di Kabupaten Magelang seperti Ketep Pas, Candi Borobudur, Candi Umbul, Candi Selogriyo dan Elo Rafting di dalam video pembelajarannya.
Ia menuturkan dalam proses pelaksanaannya ditemukan sedikit kendala dengan waktu yang sangat singkat. Dirinya tidak menargetkan untuk mendapat suatu penghargaan.
"Mengikuti ajang bergengsi ini tak terlintas sama sekali dipikiran saya untuk mendapat sesuatu. Apalagi ini yang pertama kali saya ikuti, juga dilihat dari saingannya (peserta) satu Indonesia. Namun menurut saya esensi dari sebuah kompetisi adalah harus bisa menaklukan diri saya dari kata tidak bisa dengan mencoba. Tidak ada yang sulit selagi kita mau berusaha melakukannya," jelasnya.
Pantas saja ia mendapat predikat Guru Madrasah Inovatif dalam ajang bergengsi ini. Ia telah menerbitkan 10 judul buku. Enam diantaranya bergenre antologi.
Pada salah satu judul bukunya, Bintang Semesta mendapat predikat juara terunik 1 pada event nasional yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan penerbit buku. Melalui karyanya yang berjudul 'Dengan Licorice, Membaca Lihai, Memahami Piawai' ia berhasil memegang predikat Guru Inovatif.
Sementara itu Kepala Sekolah MAN 1 Magelang, Handono SAg MPd mengapresiasi atas capaian salah satu tenaga pengajarnya. Dia berharap hal ini menjadi spirit kebaikan di seluruh lapisan madrasah.
"Capaian ini semoga dapat memberikan energi posistif bagi seluruh pihak, baik guru maupun anak-anak. Saya terus mendukung untuk guru-guru yang totalitas dalam membersamai anak-anak. Para bapak dan ibu guru yang menggapai prestasi pasti akan ditiru oleh anak-anak," papar Handono saat ditemui terpisah.
Lebih lanjut, ia berharap hal ini memberi motivasi bagi seluruh staf pengajar untuk berani mencoba karena pendidikan bukan hanya seputar pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan. Lebih dari itu juga soal pengembangan konsep diri.
“Dimana konsep diri tersebut ada dalam diri guru yang tidak hanya sekedar mengajar tetapi mengajar secara totalitas,” ujarnya. (mg1/adv)