WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Gencarkan optimalisasi program pariwisata, Pemkab Wonosobo berikan bekal kepada 40 pemandu wisata se-kabupaten Wonosobo di Mojotengah, Wonosobo, Senin (15/5/2023).
Bertajuk “Pelatihan Pemandu Wisata Budaya” ini dibuka Wakil Bupati (Wabup) Wonosobo, Muhammad Albar.
Pada kesempatan itu, Albar menarget, peserta pelatihan dituntut untuk bisa mengekplorasi komunikasi wisata dan budaya di Wonosobo sebagai upaya mengenalkan pariwisata budaya kepada seluruh kalangan di penjuru dunia.
“Budaya kita itu banyak dan jangan sampai hilang tertelan bumi. Oleh karena itu kita butuh orang-orang yang bisa menceritakan segala sesuatu yang ada di Wonosobo, budaya apapun itu penting untuk disampaikan kepada masyarakat,” ucapnya.
BACA JUGA:Dilihat dari Atas Berbentuk seperti Love, Tempat Wisata ini Patut Dikunjungi
Albar menilai, bahwa potensi di Wonosobo bernilai tinggi dan memiliki daya tarik bagi pengunjung. Ia menambahkan, membuat pengunjung untuk betah bertamasya adalah hal penting yang perlu ditingkatkan. Sebagai bentuk pengoptimalan program pariwisata, pelayanan terhadap wisatawan harus dikembangkan.
Saat ditemui wawancara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo berpesan pasca pelatihan harus terbentuk asosiasi pemandu wisata budaya.
Lanjutnya, proses kolaborasi akan mudah dijalankan. Output pelatihan menurut Agus, para pemandu wisata akan diperkaya wawasan kebudayaannya sebagai persiapan pelaksanaan program 5 Dieng Baru di Wonosobo.
“Mereka kita perkuat hari ini dengan konten budaya, maka besok warnanya akan berbeda dari sebelumnya. Hari ini mereka cerita tentang budaya yang sudah unggul, misalkan situs Tuk Bimalukar dan lain-lain, mereka sekarang mendapatkan bahan yang lebih banyak, dan itu banyak tersebar di 5 Dieng Baru,” jelas Kadisparbud.
BACA JUGA:Dua Desa di Kawasan Dieng Jadi Proyek Pemenuhan SPM Pengembangan Geothermal
Disparbud Kabupaten Wonosobo mempunyai 10 rencana pelatihan dalam setahun. Bagi Agus, pelatihan bertema “Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengembangan Kemitraan Pariwisata” ini merupakan pelatihan ketiga yang telah digelar.
Agus menyebutkan, ada beberapa produk wisata kebudayaan yang bernilai besar untuk peningkatan mutu pariwisata dan kebudayaan di Wonosobo. Antara lain yaitu seni, kuliner, ritus, kearifan lokal, dan lain-lain.
“Goal kami salah satunya untuk membuat wisatawan betah dan berlama-lama di Wonosobo, sehingga dampak baiknya dapat dirasakan para pelaku wisata akomodasi, pelaku di bidang kuliner berdampak, itu gambaran spending of many yang saya maksud,” imbuhnya.
Kata Agus, potensi itu akan menjadi faktor pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonosobo. Ia mengatakan, proyek pariwisata diperlukan adanya pembangunan aksesibilitas, kelembagaan, amenitas, pemasaran, dan industri wisata meskipun anggaran tidak dapat dicairkan 100 persen secara langsung.
“Kita bangun aksesibilitasnya, kelembagaannya dibangun, amenitasnya dibangun, dan pemasarannya, dan tak kalah penting yaitu membangun industri wisatanya,” pungkas Agus. (mg7)