"Pembangunan (basement) paling tidak butuh Rp10 miliar. Padahal dana untuk membangun pusat kuliner Tuin van Java sampai Air Mancur Menari Alun-alun saja tidak sampai segitu," ujarnya.
Tidak itu saja, efek pembangunan basement sudah pasti akan menurunkan pendapatan para pedagang kuliner Tuin van Java.
Pasalnya, mau tidak mau mereka harus meliburkan aktivitasnya karena proses pembangunan basement.
Ditambah proses pembangunan akan membutuhkan alat-alat berat yang tentunya dapat mengganggu aktivitas warga di Alun-alun.
"Termasuk juga masyarakatnya, jadi malas kalau mau ke Alun-alun. Karena sudah pasti parkirnya ditutup sementara akibat adanya pembangunan basement," tandasnya.
Kemudian dari sisi kebijakan anggaran, menurut Marjinugroho, pembangunan basement belum menjadi skala prioritas pertama.
Sebab, Pemkot Magelang sejauh ini masih lebih membutuhkan dana untuk pembangunan balai kota yang baru.
Oleh karena itu, Marjinugroho mendesak agar rencana pembangunan basement di kawasan Alun-alun ditunda terlebih dahulu.
"Kita itu mau bangun kantor balai kota baru anggarannya sampai Rp80 miliar direwangi nabung dua sampai tiga tahun lagi. Ini malah mau menganggarkan Rp10 miliar untuk bangun basement, ya kurang relevan," ucapnya.
Lebih lanjut, kata Marjinugroho, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
BACA JUGA:TKL Ecopark Wakili Kota Magelang Maju di Ajang Investment Challenge 2023
Dia mencontohkan bahwa para pedagang di Tuin van Java juga menjadi pihak yang paling terdampak akibat pembatasan mobilitas selama pandemi.
"Ini mereka sedang mau bangkit lagi, malah diminta libur kalau ada pembangunan basement. Masyarakat juga sama. Baru saja bisa menikmati pertunjukan Air Mancur Menari, malah sekarang Alun-alun mau ditutup gara-gara ada pembangunan," paparnya.
Lebih efektif, memakai fasilitas yang ada daripada mengeluarkan anggaran untuk membangun basement parkir.
"Toh fungsinya sama, sama-sama memfasilitasi parkir,” ujar Marjinugroho.
Marjinugroho juga menggarisbawahi dampak yang dihasilkan apabila Pemkot Magelang tetap ngotot membangun lahan bawah tanah.