TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis (Bimtek) keamanan pangan di Temanggung, Kamis, 22 Juni 2023.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang LIntang Purba Jaya menjelaskan, sosialisasi terkait dengan keamanan pangan kepada komunitas sekolah, sedangkan Bimtek untuk kader keamanan pangan Desa Malebo Kecamatan Kandangan dan Desa MUncar Kecamatan Gemawang.
"Hari ini ada dua agenda kegiatan di Temanggung, semua tentang keamanan pangan," katanya usai membuka kedua kegiatan tersebut di Omah Kebun Resto Temanggung.
Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan program nasional yang dilakukan di lima kabupaten, salah satu Kabupaten Temanggung.
BACA JUGA:Lihat, Fraksi Nusantara DPRD Temanggung Minta Bupati Al Khadziq Buatkan APBD yang Matang
Dijelaskan, kegiatan ini pihaknya mengintervensi ada 34 sekolah, ke depan sejumlah sekolah itu dilatih dan dilakukan sertifikasi. Tujuannya untuk membentuk tim keamanan pangan dan jajan anak sekolah sekolah.
"Dari tim ini ke depan diharapkan mampu membuat sekolah aman pangan," harapnya.
Ia menjelaskan, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah daerah sehingga ke depan semua sekolah bisa mempunyai tim keamanan pangan khususnya untuk jajan anak sekolah.
Menurutnya, sebenarnya kegiatan ini sudah dilakukan sejak tahun 2018 lalu, namun karena di tahun 2020 hingga 2022 terjadi pandemi Covid-19, kegiatan ini sempat terhenti.
Dijelaskan, saat pandemi Covid-19 melanda, jajanan anak sekolah yang berbahaya menghilang dari pasaran. Kemudian memasuki tahun 2023 jajanan anak sekolah dan makanan yang berbahaya kembali muncul.
"Tahun 2023 ini merupakan tahun yang cukup berat, pasca pandemi semua makanan dan jajanan keluar semua. Tantangan terberat adalah jajan anak sekolah yang menggunakan pewarna kain sudah ada lagi, warnanya memang sangat menarik bagi anak-anak," jelasnya.
Selain itu lanjutnya, penggunaan mie-mie dengan bahan pengawet dan formalin mulai muncul lagi. Namun yang perlu diwaspadai lagi yakni, makanan dan minuman kekinian yang banyak mengandung gula.
"Setelah kita lakukan pengujian, kadar gula pada minuman kekinian juga cukup tinggi. Karena yang kita khawatirkan selain keamanan pangan juga konsumsi gula yang berlebihan," tukasnya.
BACA JUGA:Idul Adha Sudah Dekat, Harga Cabai di Temanggung Belum Naik
Ia menambahkan, saat ini ada sekolah di Banyumas yang sudah membentuk keamanan pangan. Mereka sudah mengikuti pelatihan dan membeli alat untuk mengecek makanan dan jajanan yang dijual di sekolah.