MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID -Tidak ada seorang pun yang beriman terlepas dari siksa kalau hanya mengandalkan perbuatanya semata.
Sebanyak-banyak pahala yang dikumpulkan oleh manusia tidak ada jaminan terlepas dari siksa neraka.
Termasuk Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam namun beliau dibentengi dengan rahmat dari karunia Allah Ta'ala.
Demikian orang yang ingin masuk surga, tidak hanya mengandalkan amal shalih yang dikerjakan.
Sebanyak-banyak amal shalih yang dikumpulkan tidak dapat secara otomatis mengantarkan masuk surga. Namun yang bisa memasukkan seseorang adalah rahmat dan karunia Allah Ta'ala.
Dalilnya,
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah pernah bersabda: Tetaplah berusaha menetapi dan mendekati yang benar dan bersikaplah lurus.
Serta ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun di antara kalian yang selamat (dari siksa) sebatas karena amal perbuatannya semata.
BACA JUGA:Makna Mimpi Bertemu Orang yang Sudah Meninggal Menurut Islam
Para sahabat bertanya: apakah termasuk engkau juga wa hai Rasulullah? Beliau pun menjawab: “termasuk juga aku, hanya saja Allah membentengi diriku dengan rahmat dan karunia-Nya”. (HR. Al-Bukhari, no. 5673, Muslim, no. 2816).
1. Istiqamah itu dilakukan berdasarkan kemampuan, yang menjadi bukti hal tersebut adalah sabda Nabi (artinya);
“Tetaplah berusaha menetapi dan mendekati yang benar dan bersikaplah lurus”, yakni maknanya tetaplah bersiikap lurus pada apa-apa yang kalian diperintahkan padanya, dan bersemangatlah untuk menetapi kebenaran sesuai kemampuan.
Dalam istiqamah, manusia selalu punya celah, dan hal itu lumrah, karena fitrahnya manusia sering terjatuh dalam lupa dan salah.
Allah Ta’ala befirman yang artinya: “karena itu tetaplah kamu istiqamah (beribadah) kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya”. (QS. Fushshilat: 6).
BACA JUGA:Malam Jumat Sebaiknya Baca Yasin atau Al Kahfi? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
2. Karunia dan rahmat Allah Ta’ala terhadap hamba-hamba-Nya lebih luas ketimbang amal perbuatan mereka.