MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Berbicara hal unik di Indonesia pasti ada saja hal yang menarik untuk dikulik salah satunya Masjid di Kota Magelang, Jawa Tengah.
Pasalnya, banyak yang mengira jika masjid itu adalah kelenteng, tempat ibadah masyarakat Konghucu di Magelang.
Sekilas memang mirip kelenteng, tapi jika kita memandang lebih detail lagi, terdapat arsitektur khas Islam dan Arab.
Seperti kaligrafi, tempat berwudhu, dan ciri khas masjid lainnya.
Nama dari masjid itu adalah Al Mahdi. Ia merupakan mualaf keturunan etnis Tionghoa yang sudah menetap di Kota Magelang, tepatnya di Kelurahan Kramat Utara, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.
BACA JUGA:7 Jenis Irama Pembacaan Alquran yang Dipakai Para Imam Masjidil Haram
Masjid Al Mahdi berbeda dengan masjid pada umumnya, karena kental dengan nuansa budaya Tionghoa.
Bangunan Masjid Al Mahdi, ada di Perumahan Armada Estate yang mendetailkan arsitek khas Tionghoa yakni kelenteng.
Hal itu terlihat dari bentuk bangunan, warna, hingga ornamennya seperti lampion yang mengelilingi masjid dan menara.
Namun jika dicermati ada unsur Islam di sekitar masjid. Seperti deretan lampion berhias kaligrafi bertulisan asmaul husna.
BACA JUGA:Bupati Magelang Resmikan Masjid Al Firdaus SDN 3 Bandongan
Masjid seluas 290 meter persegi dibangun pada 2016 silam dalam waktu 8 bulan.
Ide pembangunan masjid, dari pemilik masjid, yakni Mahdi yang terkesan dengan sejumlah bangunan masjid di Tiongkok. Mahdi atau Kwee Giok Yong merupakan mualaf yang sudah masuk islam pada saat dirinya duduk di bangku Sekolah Dasar.
Dikutip dari berita Harian Magelang Ekspres tahun 2017, Mahdi berbagi cerita bahwa sebelum dibangun masjid, bangunan itu dahulu adalah rumah yang jarang digunakan.
Pada Agustus 2016 lalu, ia berinisiatif membangun tempat ibadah dengan arsitektur khas Tiongkok.