Hal demikian tentu dapat menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad serta meneguhkan keimanan kita.
Perayaan Maulid Nabi juga diisi dengan banyak membaca shalawat kepada Nabi. Hal ini sejalan dengan firman Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 56, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."
5. Meneladani dakwah Nabi Muhammad
Perayaan Maulid Nabi masuk dalam kategori bid'ah hasanah (baik). Acara ini diisi dengan ceramah agama dan nasihat yang bermanfaat serta suguhan makanan yang diberikan kepada para hadirin.
Dalam pandangan Sahabat Abdullah bin Mas’ud, perkara yang dilihat umat Islam sebagai perkara yang baik maka perkara tersebut baik di sisi Allah, dan perkara yang dilihat umat Islam sebagai perkara yang buruk maka perkara tersebut buruk disisi Allah” (HR Ahmad).
BACA JUGA:Hukum Memindahkan Makam Menurut Islam, Boleh atau Tidak?
Hal tersebut dikuatkan dengan kaidah para ulama yang menyatakan "Setiap wasilah perbuatan dihukumi sesuai dengan tujuannya."
Tidak semua yang tidak dilakukan oleh Nabi adalah hal buruk. Perayaan Maulid Nabi sejak dahulu telah turun temurun di ajarkan oleh para ulama kita dan terbukti memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat luas. (*)