Dalam kitab shohih, dari Aisyah radhiyallahu anha, beliau berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terbiasa shalat sehingga kakinya pecah-pecah. Kemudian aku mengatakan kepada beliau, Wahai rasulullah, kenapa engkau melakukan hal ini padahal engkau telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang.
Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Tidakkah engkau menyukai aku menjadi hamba yang bersyukur. (HR. Muslim no. 7304)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, Inilah kekhususan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam yang seorang pun tidak ada yang menyamainya.
Tidak ada dalam satu hadits shohih pun yang menceritakan tentang balasan amalan kepada selain beliau shallallahu alaihi wa sallam yang menyatakan bahwa dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni. Inilah yang menunjukkan kemuliaan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam segala perkara ketaatan, kebaikan dan keistiqomahan yang tidak didapati oleh manusia selain beliau, baik dari orang yang terdahulu maupun orang yang belakangan.
BACA JUGA:Makna Bunga Mawar Merah Menurut Islam Ternyata Jadi Bunga Paling Romantis
Beliaulah manusia yang paling sempurna secara mutlak dan beliaulah pemimpin (sayid) seluruh manusia di dunia dan akhirat.
Walaupun dosa-dosa beliau telah diampuni, namun Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar di setiap waktu. Para sahabat telah menghitung dalam setiap majelisnya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terlihat paling banyak beristighfar.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,Demi Allah.
Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali. (HR. Bukhari)
Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali. (HR. Muslim).(*)