PURWOREJO, MAGELANG EKSPRES - Lazismu Kabupaten Purworejo menjalankan Pentasyarufan Program Timbang (Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang) sebagai upaya percepatan penurunan prevalensi stunting melalui pendekatan kerja sama kemitraan yang inklusif dan berkelanjutan. Program diawali dengan kegiatan sosialisasi di Gedung Pertemuan Desa Bandungrejo Kecamatan Bayan, Selasa (19/9).
Kegiatan dihadiri Ketua PDM Kabupaten Purworejo,Drs H Pudjiono, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Purworejo, H Sunardi SPd MPd, Perwakilan Dinas Kesehatan Kurniawati SKM, Perwakilan Camat Bayan, Kepala Puskesmas Bayan, Kepala Desa Bandungrejo, serta segenap tamu undangan lainnya.
Di hadapan 60 peserta sosialisasi yang merupakan ibu-ibu hamil dari berbagai wilayah se-Kecamatan Bayan, Sunardi menyampaikan bahwa program Timbang dari Lazismu Purworejo bertujuan untuk menekan angka penderita stunting.
BACA JUGA:Dinilai Sigap Tangani kasus Perundungan, Unit PPA Polres Purworejo Terima Penghargaan
"Dengan sosialisasi ini, kami harapkan tidak terjadi lagi stunting pada para ibu-ibu hamil, khususnya di wilayah Kecamatan Bayan ini," ungkap Sunardi.
Menurut Sunardi, angka penderita stunting di Purworejo cukup tinggi. Kerena stunting mengganggu perkembangan, maka anak-anak penderita otomatis kecerdasannya akan berkurang.
"Harapan kami generasi muda penerus bangsa kedepan benar-benar generasi yang memiliki potensi yang handal dan kuat," harap Sunardi.
Ketua PDM Kabupaten Purworejo menyampaikan, sesuai instruksi dari pengurus wilayah, Muhammadiyah diharapkan memiliki kegiatan yang dapat bermanfaat bagi kepentingan sosial. Salah satunya adanya Pentasyarufan Program Timbang ini.
Diaebutkan, berdasarkan data dari Dinas Sosial, di Purworejo ada 128 anak terkena stunting. Dengan Program Timbang dari Lazismu ini, pihaknya mencoba untuk menjadi semacam penggugah semangat bagi masyarakat agar apa yang diawali Muhammadiyah ini dapat dilanjutkan oleh masyarakat dengan peduli terhadap lingkungan sekitar.
BACA JUGA:Jaga Eksistensi Wayang Kulit di Purworejo, DKP Gelar Festival Dalang Anak dan Remaja
"Tentu ini menjadi bagian kepedulian Muhammadiyah dalam rangka untuk membantu dan memberdayakan masyarakat agar masyarakat tumbuh dan perkembangan sebagaimana mestinya," ungkap Pudjiono.
Dengan Pentasyarufan Lazismu untuk program meningkatkan kemampuan gizi seimbang agar kemudian mengurangi stunting ini, menurut Pudjiono, merupakan bagian dari program Muhammadiyah untuk menyiapkan generasi mendatang, agar generasi milenial ke depan menjadi generasi sesuai harapan.
"Ini juga untuk menggugah semangat agar pemerintah dan masyarakat ikut peduli dalam rangka menyiapkan generasi kedepan," terangnya.
Pasalnya, menurutnya, semua juga tahu, bahwa menanam hari ini tidak sebagaimana menanam uang di bank, yang besok pagi ada hasilnya. Menanam seperti ini hasilnya baru terasa 5-10 tahun lagi.
"Pada musim kemarau ini dari PDM Purworejo juga melakukan Pentasyarufan air bersih di beberapa wilayah keringanan, seperti di Desa Brenggong, Somongari, Kemanukan, Piji serta beberapa desa lain di wilayah Bagelen," jelasnya.