MAGELANG, MAGELANGESKPRES - Layaknya pemilihan umum sebenarnya, pemilihan ketua OSIS di SMPN 1 Sawangan juga mendirikan Tempat Pemungutan Suara (TPS), Kamis, 21 September 2023.
Ada 3 TPS yang digunakan tempat pencoblosan, masing-masing TPS digunakan untuk 3 angkatan. Ada 567 siswa yang memilih dari 6 kandidat yaitu Husna Putri Zayati, Friska Dewi Anjani, Zahwa Dwi Nur, Alfin Baskoro, Galih Arfian P, Berliana Khusnul.
Sri Margiyanti, selaku guru koordinator P5 kelas VII menjelaskan pemilihan OSIS tahun ini ini digelar bersamaan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
BACA JUGA:Siswa SMPN 1 Sawangan Magelang Praktik Membuat Batik Shibori dengan Teknik Lipatan Segitiga
"Sekalian jadi satu kegiatan dengan P5. Kalau yang kemarin-kemarin tiap tahun ada cuman tidak digabung dalam P5," jelasnya.
Dijelaskannya pemilihan OSIS yang suara demokrasi puncaknya hari ini (Kamis red). Puncak pencoblosan kemarin debat kandidat kemudian sebelumnya anak-anak membuat poster tentang Pemilu.
Pemilu secara umum dan tentunya pengenalan dulu tentang pemilu di Indonesia.
"Kalau ini praktik nyatanya dalam kegiatan pemilihan OSIS. Pemilu yang dilaksanakan menyerupai pemilu sesungguhnya ya baru kali ini. Kalau dulu kita cuman pemanggilan siswa kemudian mencoblos masuk kelas perhitungan dilihat secara umum gitu aja. Tapi kalau ini melalui tahap-tahap yang benar-benar sesuai dengan pemilu yang ada di Indonesia," papar Sri.
Siti Qomariah yang juga guru koordinator P5 kelas VIII menambahkan sistem petugasnya juga seperti di pemilu yaitu ada KPPS, Bawaslunya dan ada saksi.
BACA JUGA:Motoran Ke Wisata Hits Telomoyo Magelang? Perhatikan 6 tips Ini Agar Perjalananmu Lancar
Jadi persis dengan sistem pemilu yang dilaksanakan secara betul-betul di Indonesia.
“Ada TPS juga ya ini ada ada 3 TPS ini dibagi 3 TPS TPS 1 itu untuk kelas 7 TPS 2 untuk kelas 8 dan TPS 3 untuk Kelas 9. Jadi, bedanya dengan yang dulu itu, kalau satu TPS dan satu TPS dengan beberapa bilik kalau ini 3 TPS," tambahnya.
Pilkaos diadakan mirip dengan pemilu di Indonesia bertujuan melatih anak supaya nanti kedepannya terjun langsung ke masyarakat memiliki mental nasionalisme. Memilih pemimpin itu tidak hal yang sembarangan.
"Sebelum ada pemilihan kita mengundang dari KPU wilayah Sawangan untuk menyampaikan bagaimana pemilihan yang sesungguhnya. Memilih pemimpin harus yang betul-betul. Kreasi anak-anak itu saat membuat poster untuk dipakai ketika kampanye di kelas-kelas," tambahnya.
BACA JUGA:Stasiun Secang Magelang: Bongkar Kenangan Perjalanan Kereta Api