TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Sejumlah murid SDIT Cahaya Insani Temanggung Kelas Tahfidz mengikuti kegiatan outing class di Mako Damkar Kabupaten Temanggung.
Lebih dari 40 murid SDIT Cahaya Insani dikumpulkan di lokasi outbond untuk mengikuti arahan dan menyelesaikan kegiatan yang dipandu oleh panitia, kemarin.
Wali Kelas Tahfidz Kelas 2A SDIT Cahaya Insani Temanggung, Rahmawati mengatakan, bahwa kegiatan outing class di SDIT Cahaya Insani Temanggung sudah terjadwalkan, sehingga dalam 1 tahun teragenda 7 kali outing class untuk Kelas Tahfidz.
BACA JUGA:Harga Tembakau Temanggung Belum Sesuai Harapan
Outing class sendiri disesuaikan dengan tema pelajaran yang sedang berlangsung, akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak didik meminta untuk diadakan kegiatan belajar di luar kelas untuk menambah pengalaman diri.
“Karena memang di SD kita belum pernah berkunjung ke Dinas Damkar, maka kemudian outing class diadakan di sini, karena anak-anak kepingin mendapatkan banyak pengalaman dan tentu saja mendapatkan ilmu,” ungkapnya.
Terdapat beberapa tempat yang sudah pernah dikunjungi oleh murid SDIT Cahaya Insani Temanggung untuk diadakan outing class, di antaranya sentra kerajinan dan tempat wisata di Kabupaten Temanggung yang mendukung dalam proses pembelajaran anak.
Bahkan kegiatan outing class pernah dilakukan di supermarket guna mengajarkan anak dalam proses jual beli, serta pengenalan produk halal.
“Harapannya, ketika anak-anak belajar langsung di lapangan, anak-anak akan mendapatkan pengalaman yang berkesan, pengalaman yang luar biasa, sehingga pengalaman itu tidak untuk anak-anak saja, tapi bisa ditularkan ke teman bermainnya di luar sekolah, maupun keluarganya. Edukasi yang didapat dalam outing class mencakup kemandirian anak dalam menyikapi dan mengantisipasi kejadian sesuai dengan kemampuan anak,” imbuh Rahmawati.
BACA JUGA:HUT TNI 2023, Kapolres Temanggung Beri Surprise Kue Ulang Tahun
Kasi Pemadaman, Penyelamatan dan Evakuasi Kebakaran, Edi Irwanto menjelaskan, bahwa kegiatan outing class dimaksudkan untuk pengenalan, sosialisasi dan edukasi terkait penanganan pertama dalam kejadian kebakaran dari usia dini sampai sekolah menengah atas.
“Semua materi berkaitan dengan pemadam kebakaran, pengenalan profesi, pengenalan sampai dengan penanganan dini bahaya kebakaran,” ungkapnya.
Melalui media outing class, Edi berharap, penyampaian sosialisasi, edukasi dan pemberian materi tentang bahaya kebakaran dan penanganannya dipahami oleh masyarakat, supaya sumber daya manusia di Kabupaten Temanggung paham dan dapat menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat dalam membantu petugas pemadam kebakaran.
“Meskipun anggaran untuk sosialisasi dan edukasi itu tidak ada, akan tetapi kami sudah melaksanakan kegiatan sosialisasi itu melalui komunikasi dan koordinasi dengan desa melalui Linmas desa dan ibu-ibu PKK. Selain ke desa-desa, sosialisasi dan pelatihan juga sudah dilakukan ke semua Puskesmas dan beberapa klinik di Kabupaten Temanggung, Polres, BPN, Pengadilan Negeri dan lain sebagainya,” jelasnya. (red)