Melihat keunikan alam dari Mbeteng Sata, tidak hanya diminati oleh pengunjung dari Temanggung, Magelang, Wonosobo, Banjarnegara dan daerah tetangga saja.
Tapi ada yang datang dari Bandung, Jakarta, Semarang serta kota besar lainnya.
Bahkan pernah didatang wisatawan mancanegara asal Prancis yang mengaku takjub saat melihat sunrise yang muncul dari balik gunung antara Merapi dan Merbabu.
Wisata Sejarah
Tempat ini merupakan salah satu saksi sejarah karena digunakan sebagai lokasi pengungsian bagi warga setempat saat terjadinya peperangan penumpasan DI/TII puluhan tahun silam.
Dahulu warga Desa Campurejo dan sekitarnya menjadikan tanah ini sebagai lokasi pengungsian saat era penumpasan DI/TII.
Bentuknya memang seperti benteng yang terbuat dari gundukan tanah untuk tujuan keselamatan pengungsi itu sendiri.
Mbeteng Sata kini telah dilengkapi beberapa sarana dan pra sarana pendukung mulai toilet, lahan parkir yang luas, hingga homestay bagi mereka yang ingin menginap di desa ini.
Dari pusat Kota Temanggung, jaraknya sekitar 40 kilometer. Dapat ditempuh dengan kisaran waktu sekitar 45 sampai 60 menit. Rasa lelah menyusuri jalan berkelok seakan lenyap apabila Anda sampai di lokasi tersebut.(*)