Dan membaca Al Qur’ān supaya dikatakan Qari’.
Dan manusia sudah mengatakan demikian.
3. Orang yang Allāh luaskan hartanya dan telah diberikan berbagai macam harta benda
Maka Allāh memperlihatkan kenikmatan yang telah Allāh berikan kepadanya, maka diapun mengenalnya.
Kemudian Allāh bertanya,
Apa yang kamu lakukan terhadap kenikmatan ini?
Ia pun menjawab,”Tidaklah aku tinggalkan satu jalan yang engkau cinta. Aku berinfāq di dalamnya, kecuali aku infāq di dalamnya”
Allāh berkata, “Kamu dusta, akan tetapi engkau melakukannya supaya dikatakan dermawan”
Dan sungguh manusia telah mengatakan demikian (Hadīts Riwayat Muslim)
Amal ibadah yang pertama kali akan dihisāb adalah shalāt lima waktu.
Apakah seorang hamba menyempurnakan shalātnya atau tidak.
Jika sempurna, maka akan ditulis sempurna.
Dan apabila kurang, maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan memerintahkan malāikat untuk melihat shalāt-shalāt sunnahnya.
Apabila dia memiliki shalāt-shalāt sunnah, maka akan digunakan untuk menambal kekurangan yang dilakukan ketika shalāt fardhu (Hadīts Shahīh Riwayat Abū Dāwūd dan Ibnu Mājah)
Adapun hal pertama yang berkaitan dengan hak antar manusia yang akan dihisāb adalah tentang darah.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
أَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ فِي الدِّمَاءِ