WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Isu merebaknya virus monkeypox (Mpox) atau cacar monyet di sejumlah daerah di Indonesia, membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonosobo musti pasang badan untuk antisipasi sebaran penyakitnya.
Kepala Dinkes Wonosobo, dr. Mohamad Riyatno mengatakan pihaknya sudah sempat bertemu dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk membahas terkait peningkatan kewaspadaan penyebaran virusnya.
"Ada beberapa pertemuan dengan Kemenkes dan Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Termasuk kita sudah diberi surat edaran untuk peningkatan kewaspadaan," katanya, Rabu 8 November 2023.
BACA JUGA:Babak Pertama PSIW vs Persibara, Gol Cantik, Andri Sumbangkan 1 Skor PSIW
Informasi dari kanal informasi Kemenkes RI, Mpox merupakan virus zoonosis yang sudah mulai ditemui menyerang manusia semenjak tahun 2022 lalu.
Penularannya bisa melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi. Terutama jika bersentuhan langsung dengan hewan yang terindikasi terkena virusnya, baik hewan saat masih hidup maupun sudah menjadi bangkai.
"Mpox tidak hanya tertular dari hewan, tapi juga bisa menular karena ada kontak fisik dengan orang yang punya gejala terkena Mpox," ungkapnya.
Kata Riyatno, gejala umum yang bisa diketahui adalah adanya perasaan demam selama 1-3 hari yang berbentuk makula, papul, vasikel pustula, dan krusta seperti penyakit cacar pada umumnya.
"Kami sudah layangkan informasi imbauan kepada masyarakat melalui media sosial Dinkes Wonosobo," ujarnya.
BACA JUGA:TPA Wonorejo Wonosobo Kritis, Galakkan Pembangunan TPS3R
Seperti yang telah diberitakan, jumlah pasien dari virus tersebut sudah banyak ditemukan di beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Namun begitu, Riyatno mengaku belum menerima laporan adanya pasien yang mengalami gejala yang ditimbulkan dari virus cacar monyet tersebut.
"Sejauh ini tidak ada laporan kasus Mpox," katanya.
Menurut dia, meskipun penyebaran virusnya cukup cepat di sejumlah daerah, namun Mpox dapat dicegah dengan memperkuat daya tahan tubuh.
Ditandaskan, dampak resiko terkena gejala Mpox dapat meningkat bagi orang yang imunitas tubuhnya kurang bagus. Terlebih saat ini sudah mulai memasuki musim hujan yang dinilai cukup berpengaruh terhadap munculnya gejala pada kulit.