Gus Dur mulai sering menghabiskan waktu di perpustakaan dan meninggalkan kuliahnya.
Dari buku-buku yang telah dia baca, dia mendapat sebuah ide untuk mencoba mengembara ke negeri yang disebut awal peradaban islam yaitu Baghdad, Irak.
BACA JUGA:Rekayasa Lalu Lintas Borobudur Marathon 2023: 9 Ruas Jalan Ini akan Dialihkan
5. Lulusan sekolah Baghdad
Ketidak cocokannya dengan sistem pembelajaran yang ada di Al-Azhar, membuat Gus Dur memantapkan diri untuk pindah ke Universitas Baghdad, Irak Fakultas Seni pada tahun 1966 dan lulus di tahun 1970 .
Di sana Gus Dur sangat senang. Beliau melanjutkan kebiasaannya membaca buku dan terkadang mampir ke kedai kopi untuk menikmati segelas kopi.
Menurut Gus Dur, pendidikan di Irak dinilai lebih baik dari Mesir. Menurut Gus Dur, pendidikan di Irak mirip seperti pendidikan yang ada di Eropa.
Pemikiran yang dinamis dan terkekang tidak ada disini. Kemerdekaan dalam berpikir adalah kunci berpikir yang luas.
BACA JUGA:3 Rekomendasi Wisata Air di Klaten yang Instagramable dan Wajib Dikunjungi
6. Melanjutkan Studi ke Eropa
Melanjutkan studi ke eropa merupakan cita cita Gus Dur yang dipendamnya sejak dulu.
Setelah lulus dari Universitas Baghdad, beliau mencari informasi terkait universitas mana yang cocok untuk dirinya. Satu persatu universitas dikunjungi.
Gus Dur memiliki masalah terkait administrasi yang mengharuskannya mengulang studi S1.
Ijazahnya saat berkuliah di Baghdad tidak berlaku.
Meskipun Gus Dur tidak melanjutkan studi di eropa secara formal, namun ilmu dan pengalaman yang didapat luar biasa banyak.
Gus Dur tercatat melanjutkan studi di beberapa Universitas Terbuka di Belanda dan Jerman.