Pandangannya adalah bahwa chattra pada stupa bukanlah sekadar simbol atau keindahan semata, melainkan merupakan manifestasi nyata dari prinsip-prinsip Buddhis.
BACA JUGA:Kantor Kemenang di Seluruh Indonesia Bisa Dipakai untuk Tempat Beribadah Semua Agama
Stanley meyakini bahwa jika chattra dipasang di stupa utama Candi Borobudur, dapat memperkuat keyakinan umat Buddha. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa stupa adalah simbol dari pencerahan batin Buddha.
Di sisi lainnya, peluang pengembangan Candi Borobudur semakin terbuka lebar berkat adanya Undang-Undang No 11 Tahun 2011 tentang Cagar Budaya yang membatasi penggunaannya hanya untuk tujuan perlindungan dan penelitian.
Menurut Arkeolog Ismiyono, pengembangan dan pemanfaatan Candi Borobudur perlu diperkuat dengan pendekatan lintas disiplin agar dapat mencapai kesepakatan bersama.
"Maka, diharapkan agar pemasangan chattra melibatkan semua pihak yang berkepentingan," ungkap Ismoyo yang juga Ketua Tim Pemugaran Tahap II Candi Borobudur ini. (wid)