Exhibition menampilkan berbagai karya seni rupa dari berbagai seniman di Indonesia.
Live performance menampilkan berbagai pertunjukan seni, seperti musik, tari, dan teater.
Workshop video mapping memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar membuat video mapping.
Dalam SUMONAR tahun ini total ada 23 seniman terlibat.
Seniman yang terlibat mulai dari seniman video mapping, rupa, sastrawan, serta seniman musik.
Selain memamerkan karya pelaku seni cahaya lokal, tahun ini juga bakal ada seniman mancanegara yang ikut serta.
BACA JUGA:Asiknya Wisata Budaya di Hari Ulang Tahun Kota Yogyakarta Ke-267
Seniman yang menghadiri sumonar ini mulai dari Chili, Polandia, dan Spanyol.
Untuk menikmati pertunjukan ini masyarakat bisa datang langsung ke titik nol kilometer tanpa reservasi terlebih dahulu.
Selain itu, wisata ini juga tanpa dipungut biaya apapun alias gratis.
Pada tahun ini, Sumonar mengusung tema “Being as Such” yang berarti “Menjadi Apa Adanya”.
Tema ini dipilih untuk mengajak masyarakat untuk lebih menghargai keberagaman dan perbedaan yang ada di sekitar kita.
BACA JUGA:Puas Banget! Mencoba Sensasi 20 Menit Naik Kereta Gantung Dengan View Menakjubkan di Yogyakarta
Pertunjukan ini merupakan salah satu rangkaian acara Sumonar 2023 juga diselenggarakan di Museum Affandi Yogyakarta.
Salah satu karya yang menarik perhatian pengunjung adalah karya berjudul “Affandi dalam Cahaya” yang menampilkan karya-karya Affandi yang diinterpretasikan ulang dalam bentuk video mapping.
Karya ini digarap oleh tim dari JVMP (Jogja Video Mapping Project) bekerja sama dengan seniman video mapping asal Jepang, Yusuke Komatsu.