Perangi Stunting, PLN Berikan Dukungan Penuh Lewat Program Desa Mandiri Gizi

Minggu 17-12-2023,16:28 WIB
Reporter : Nur Imron Rosadi
Editor : Nur Imron Rosadi

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - PT PLN (Persero) tidak hanya berperan serta dalam menjaga kelistrikan tetapi juga menjalankan berbagai program yang memberikan kontribusi besar pada kehidupan masyarakat dan lingkungan.

Termasuk juga dalam masalah penuntasan angka stunting yang membutuhkan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat.

PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) hadir memberikan bantuan untuk perangi stunting di Kabupaten Sukoharjo.

BACA JUGA:Dosen Prodi Keperawatan Magelang Lakukan Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Posyandu Remaja

Berkolaborasi bersama yayasan non profit Bumi Tunas Hijau (BUTUH), PLN turut memberikan bantuan kepada masyarakat Sukoharjo. Yayasan BUTUH telah menghasilkan sejumlah inovasi maupun berbagai macam program penanganan dan pencegahan stunting secara berkelanjutan.

Mochamad Soffin Hadi, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta menyampaikan bahwa ini merupakan partisipasi PLN dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

"PLN UID Jawa Tengah & DIY berkomitmen dalam menurunkan stunting. Kolaborasi dengan Yayasan Bumi Tunas Hijau dan pihak terkait adalah upaya nyata kami. Kami terus mendukung program-program ini untuk mencapai perubahan yang signifikan dalam kesejahteraan masyarakat," jelas Soffin Hadi.

Menurut Aryta Wulandari, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sukoharjo, bantuan dari PLN ini merupakan wujud dari kepedulian PLN dalam menekan angka stunting.

“Kami berikan bantuan yang berupa TJSL untuk pelaksanaan implementasi program Desa Mandiri Gizi di Daerah Polokarto Sukoharjo kepada Yayasan BUTUH, di mana penerima manfaat dari kegiatan ini adalah sebanyak 207 Kepala Keluarga atau kurang lebih 621 orang. Polokarto sendiri adalah Kecamatan di sisi timur Kabupaten Sukoharjo yang merupakan salah satu wilayah lumbung pangan. Namun angka stunting di Polokarto cukup tinggi. Bahkan salah satu yang tertinggi di Jawa Tengah, untuk itu kami memilih untuk memberikan bantuan di sana,” ucap Aryta.

BACA JUGA:Korpri di Wonosobo Diharap Terlibat Entaskan Kemiskinan dan Stunting

Arys Buntoro, pendiri Yayasan BUTUH, mengatakan bahwa ia ingin berkontribusi aktif membantu pemerintah dalam program cekal stunting yang berkelanjutan.

“Polokarto merupakan lumbung pangan, namun angka stuntingnya cukup tinggi, maka dari itu kami berkolaborasi dengan PLN untuk membantu masyarakat disini. Terima kasih kepada PLN, Pemerintah dan seluruh pihak yang membantu,” tutur Arys.

Program yang dijalankan Yayasan BUTUH cukup beragam, salah satunya adalah pembuatan warung serba ada (Waserda) di enam Desa di Kecamatan Polokarto. Sasarannya Desa Mranggen, Kemasan, Bakalan, Polokarto, Bulu dan Jatisobo.

Di dalam Waserda ini menjual 100 jenis barang kebutuhan masyarakat, termasuk produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di masing-masing desa seperti hasil pertanian dan peternakan warga.

Bentuk bantuan yang diberikan PLN untuk Waserda adalah bangunan warung lengkap dengan dagangan dan perabot di dalamnya, termasuk gaji operasional untuk pengelola Waserda selama setahun.

Kategori :