Setelah menyelesaikan pendidikannya, Tom Lembong memulai karirnya di Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapore) Pte. Ltd pada tahun 1995.
Kemudian, menurut International Institute for Strategic Studies (IISS), ia bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari tahun 1999 hingga 2000.
Tom Lembong juga pernah menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dari tahun 2000 hingga 2002.
Pada saat itu, BPPN berada di bawah Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang bertugas untuk merekapitalisasi dan merestrukturisasi sektor perbankan Indonesia setelah mengalami Krisis Keuangan Asia pada tahun 1998.
Setelah itu, ia memilih untuk bekerja di Farindo Investments dari tahun 2002 hingga 2005.
Sebelum menjadi menteri dan masuk kabinet, Tom adalah salah satu pendiri, Chief Executive Officer, dan Managing Partner di Quvat Management Pte. Ltd. Quvat Management Pte. Ltd. adalah sebuah dana ekuitas swasta yang didirikan pada tahun 2006.
Selain itu, ia juga menjabat sebagai presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) dari tahun 2012 hingga 2014.
Pada tahun 2013, Tom kembali ke dunia politik sebagai penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Gubernur Jakarta saat itu, Joko Widodo atau Jokowi.
BACA JUGA:Gunung Merapi Erupsi, Sejumlah Wilayah di Boyolali dan Klaten Hujan Abu Vulkanik
Peran ini ia teruskan sepanjang masa jabatan pertama Jokowi sebagai Presiden Indonesia.
Tom adalah seorang individu yang berperan di balik layar dalam menulis beberapa pidato Presiden Jokowi yang sangat ikonik.
Salah satu contohnya adalah pidato "Game of Thrones" yang disampaikan pada pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada tahun 2018, serta pidato "Thanos" di Forum Ekonomi Dunia.
Saat ini, Tom menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat Internasional IISS (Institut Kajian Strategis Internasional) di London, serta anggota Dewan Penasihat Internasional Plastic Omnium, sebuah perusahaan komponen otomotif di Perancis.
Pada bulan Agustus 2021, Tom ditunjuk oleh Gubernur Jakarta saat itu, Anies Baswedan, sebagai Ketua Dewan PT Jaya Ancol. PT Jaya Ancol merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Pemerintah Provinsi di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.