Pada tahun 1946, bangunan ini kembali dikuasai pihak Belanda dan difungsikan sebagai markas tentara Belanda.
Di Tahun 1949, bangunan ini sudah sepenuhnya dimiliki oleh Indonesia.
Hal ini karena di tahun inilah Belanda mengakui negara Indonesia adalah negara yang berdaulat dan merdeka.
Bangunan ini pada awalnya digunakan negara Indonesia untuk keperluan militer sebagai markas Kodam IV Diponegoro.
Lalu di tahun 1994, bangunan ini digunakan layaknya awal fungsinya sebagai gedung perkeretaapian Indonesia dan dimiliki oleh PT KAI.
Restorasi bangunan dilaksanakan pada tahun 2009 oleh PT KAI persero dan diresmikan sebagai bangunan cagar budaya pada tahun 2011.
Berbagai peralihan fungsi bangunan Lawang Sewu sudah dilalui dari awal jadinya gedung di tahun 1907 sampai 2011.
Bangunan ini pastinya menyimpan sejarah yang layak untuk dipelajari.
Sekarang ini, fungsi utama dari Lawang Sewu adalah tempat rekreasi sekaligus museum perkeretaapian.
Berbagai barang kuno terbaik perkeretaapian Indonesia dapat kamu lihat disini.
Wisata Semarang ini selalu ramai dikunjungi dan merupakan destinasi wisata yang wajib untuk dikunjungi tatkala pergi ke Semarang.
Letaknya yang berada di tengah kota dan bisa dibilang sebagai jantungnya kota Semarang , membuat Lawang Sewu tak sulit untuk ditemukan.
Selain sejarah yang begitu menarik, berbagai cerita mistis dari Lawang Sewu juga menyebar di mana-mana.
Bangunan ini sering dijadikan tempat untuk uji nyali maupun bahan eksplorasi untuk melihat kehidupan alam lain.