Oleh Romo Bernardinus Soemarno SJ kemudian diusulkan agar dibuatkan sebuah gua sebagai tempat devosi kepada Bunda Maria.
Gagasan Romo Bernardinus Soemarno SJ segera terwujud pada tahun yang sama yaitu tahun 1954.
Siswa sekolah guru yang tinggal di Asrama Persaudaraan Ambarawa dikerahkan untuk mengumpulkan batu-batu di Sungai Panjang dan dikumpulkan di taman Persaudaraan Apostolik Kerep.
Menurut RM Reijnders, Frater FX Woerjoatmodjo SJ yang saat itu menjabat sebagai kepala asrama dan tinggal di Pastoran Ambarawa turut andil dalam membimbing anak-anak tersebut.
Theodorus Darmosuparto, mantan mahasiswa SGB Putra menceritakan asal muasal dibangunnya Gua Maria Kerep Ambarawa.
Gua Maria Kerep Ambarawa merupakan gua buatan yang menggunakan tumpukan batu sungai yang diikat dengan semen, pasir, dan kapur.
BACA JUGA:Pantai Karang Bolong Kebumen Keindahan, Sejarah, Hingga Mitos Singgasana Sang Penguasa Laut Selatan
Gua ini menghadap ke Timur dan dinaungi oleh pepohonan tinggi yang rindang.
Di salah satu gua terdapat patung Bunda Maria tanpa mahkota bergaya Lourdes.
Pembangunan awal selesai pada tanggal 25 Juli 1954.
Pada hari Minggu tanggal 15 Agustus 1954 Gua Maria Kerep Ambarawa disaring dan diresmikan oleh Uskup Agung Semarang Mgr A Soegijapranata SJ. Patung Bunda Maria diberkati dengan air suci dari Lourdes.
Sejak awal Gua Maria Kerep Ambarawa berusaha meniru kesakralan Gua Maria yang ada di Lourdes, hal ini terlihat dari kemiripan patung Bunda Maria yang ada di Lourdes. (*)