Kalau pun Allah Ta’ala memberikan kesempatan seseorang hingga usia 83 tahun bahkan lebih maka belum tentu bisa mengumpulkan pahala sebesar Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar akan turun pada malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir, yakni malam 21, 23, 25, 27 dan 29. Sebagaimana disabdakan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam dalam sejumlah hadist.
Beliau meminta umatnya untuk memperbanyak ibadahnya pada malam-malam ganjil untuk menggapai Lailatul Qadar.
BACA JUGA:Menyiapkan Diri Menyambut Malam Lailatul Qadar, Apa Keistimewaanya?
Amalan Lailatul Qadar
1.Itikaf di masjid, yang terbaik full di malam terbaik
Orang yang bisa full itikaf di masjid pada 10 hari akhir itu tingkatan yang paling atas. Namun kalau tidak mampu karena ada keperluan lain yang menghalangi maka bisa memilih itikaf di malam hari saja.
Kalau tidak bisa full di malam hari maka bisa memilih malam-malam ganjil saja.
Yang paling minimal adalah berupaya untuk itikaf di masjid walaupun hanya 1 jam atau 2 jam.
Sebab, itikaf adalah kondisi terbaik saat mendapatkan Lailatul Qadar.
Maka beruntung bagi orang-orang mendapati Lailatul Qadar saat beritikaf di masjid.
2. Membaca Al Qur’an
Bulan Ramadhan adalah bulan Al Qur’an. Jibril turun untuk mengajari Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam membaca Al Qur’an pada bulan Ramadhan.
Beliau bisa khatam Al Qur’an sekali pada bulan Ramadhan.
Namun di akhir ayatnya, sebelum wafat beliau khatam Al Qur’an dua kali pada bulan Ramadhan.
Paktik mengkhatamkan Al Qur’an terus diteladani oleh para shalaf hingga sekarang. Mereka konsen membaca Al Qur’an, apalagi di bulan Ramadhan. Mereka senantiasa mengkhatamkan Al Qur’an sesuai kemampuan.
2.Qiyamul Lail