Sekutu-sekutu Israel, termasuk Amerika Serikat, telah menyerukan agar Israel menahan diri dalam upaya mencegah serangan meningkat menjadi perang regional.
Apalagi seiring perang yang sedang berlangsung antara Israel melawan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza yang meningkat sejak Oktober 2023 lalu.
Namun sejauh ini belum jelas apakah Israel akan mendengarkan seruan negara sekutunya untuk menahan diri, atau merespons aksi serangan besar-besaran Iran tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Rabu, 17 April 2024 mengatakan Israel akan membuat keputusan sendiri ketika menanggapi serangan udara Iran.
Amir-Abdollahian mengatakan Iran berharap Israel tidak mengulangi “kesalahan sebelumny,” seperti serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus.
BACA JUGA:Warga Muhammadiyah di Purworejo Salat Istisqa dan Doakan Palestina
“Jika Israel melakukan kesalahan besar sekali lagi, tanggapan kami akan tegas, pasti, dan merkea menyesalinya” kata Amir Abdollahian.
“Kami tidak berusaha menciptakan ketegangan dan krisis atau meningkatkan situasi serupa di Timur Tengah dan kami sangat berharap rezim Israel tidak mengulangi kesalahan (serangan di Damaskus),” katanya.
Ancaman respons maksimum telah direncanakan oleh angkatan bersenjata Iran, jika Israel ngotot membalas Iran.
Amir Abdollahian juga berharap potensi tindakan Israel dapat dihentikan oleh AS dan agar tidak memberikan izin Israel untuk melanjutkan serangan.
BACA JUGA:Walikota Magelang Ajak ASN dan Masyarakat Bantu Palestina
“Dalam operasi sebelumnya, kami memberitahu kepada Amerika bahwa kami tidak akan menargetkan pangkalan dan instalasi Amerika di wilayah tersebut. Kecuali jika kami menghadapi kondisi di mana Amerika Serikat menempatkan dirinya di samping pemerintah Israel untuk memperluas wilayahnya. Jika begitu maka niat mereka ajak berperang,” ujar Amir.
Amir Abdollahian juga mengatakan tujuan serangan Iran terhadap Israel akhir pekan lalu adalah sebagai peringatan dan tindakan gang sama respons atas serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus awal April lalu.
Amir Abdollahian menyebutkan, lebih dari 300 rudal dan drone yang ditembakkan ke Israel adalah tindakan yang sah dalam sikap pertahanan diri.
“Operasi kami sebagai respons dilakukan minimal (korban jiwa) karena kami tidak berusaha mencapai banyak sasaran,” katanya. (*)