Ditambahkan Arya, secara garis besar tujuanya adalah bagaimana menumbuhkan tingkat ekonomi masyarakat selain dari petani.
“Dengan kegiatan ini perputaran keuangan juga lumayan banyak usaha kecil ikut berperan. Ini kerja kita semua dengan Masyarakat, sehingga kita berharap setelah kegiatan ini jangan sampai terus berhenti tahun depan," ujarnya.
Dia menerangkan bahwa kegiatan ini digelar selama tiga hari dengan berbagai kegiatan.
Dimana pada hari pertama adalah lomba senam dan pagelaran kesenian. Dilanjutkan hari kedua hari ini (22/6) yakni prosesi kirap, ritual sendang suruh. Lalu, ditutup pada hari ketiga Minggu (23/6) pementasan wayang kulit.
BACA JUGA:KPU Kabupaten Magelang Komitmen Jaga Kerahasiaan Data Pribadi
“Dan ini betul-betul dari swadaya desa. Ini yang sangat kita apresiasi.karena pemerintah kan ada batasnya tidak mungkin akan memberikan yang wahh dan terus menerus,” kata Arya.
Arya mengungkapkan di Desa Giritengah ini ada beberapa potensi desa yang dinilai hampir punah yang dikarenakan kurangnya pengelolaan hingga rendahnya sumber daya manusia (SDM).
“Di awal desa ini ada beberapa potensi yang sudah mati suri, kemungkinan pengelolaanya kurang baik, SDM yang masih rendah. Dan ini yang kemudian kita jadikan Desa Giritengah menjadi desa dampingan. Jadi kita ingin desa ini bisa berkembang, dan mandiri, karena desa ini juga desa wisata,” jelasnya.
BACA JUGA:Lestarikan Budaya Jawa, Sadranan Merti Desa Trunan Gelar Pagelaran Wayang di Malam Tasyakuran
Yang kedua lanjut Arya, Desa Giritengah ini dari Candi Borobudur tidak terlalu jauh hanya sekitar 5 km. Sehingga jika wisatawan ke Candi Borobudur, bisa didorong untuk berkunjung di Desa wisata Giritengah.
“Yang tidak kalah menariknya di Desa Giritengah ini ada kesenian Gatho Loco. Kesenian ini sebenarnya menarik, namun hampir punah dan mati suri, ini kita coba dorong kembali. Kita uri-uri lagi kesenian ini. Karena disitu banyak filosofi, dan pituturnya.bahkan ada pranatamangsa bahkan siklus kehidupan manusia bisa diceritakan melalui kesenian Gatho loco,” ujar Arya.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang Mulyanto mengatakan gelar budaya ini sangat strategis dan baik utamanya dalam rangka mendorong atraksi kesenian dan kebudayaan yang ada di Desa Giritengah.
BACA JUGA:Pentas Seni dan Budaya di Purworejo Kampanye Masyarakat Cegah Rokok Ilegal
Pasalnya Candi Borobudur sudah ditetapkan menjadi 5 Distinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) maka penyangga pariwisata yang ada di Kabupaten Magelang khususnya Borobudur tumbuh dan berkembang luar biasa.
“Dan ini bisa menjadi menyempuranaan bagaimana kita bisa melayani para pengunjung wisata baik manca maupun domestic untuk mengeksplorasi wisata yang ada di kawasan Borobudur. Ini seiring dengan sedang diprosesnya Perda tentang kemajuan pariwisata berbasisi budaya dan kearifan lokal,” terangnya.
Dia berharap kegiatan gelar budaya Desa Giritengah kedepan adalah peningkatan sinergitas dalam pentaholik, terutama sinergitas dengan media masa.