Nasehat Berharga dari Ustadz Syafiq Riza Basalamah kepada Para Pemimpin Negeri Ini

Kamis 04-07-2024,06:00 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Suroso

Seorang laki-laki pemimpin di keluarganya. Para suami, engkau bertanggung jawab atas apa yang di bawah pimpinanmu, maka jangan hanya menjadi mesin pencari uang, jangan hanya berpikir untuk membuatkan rumah tingkat mewah, mobil atau kendaraan buat keluargamu.

"Engkau bakal ditanya oleh Allah 'Azza wa Jalla! Apakah engkau telah menjalankan tugasmu menjadi pemimpin, mengajarkan kebaikan kepada keluargamu dan mencegah mereka dari perbuatan mungkar?"

BACA JUGA:Kezaliman Bisa Jadikan Orang Bangkrut di Akhirat, Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah Lakukan 2 Hal Ini

Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah, setiap muslim wajib belajar. Bukan tentang urusan dunia (tapi) tentang urusan agama.

Untuk para suami, kelak  bakal ditanya, diajarin apa istrimu? "Istrinya enggak shalat, istrinya enggak puasa, anak-anaknya juga seperti itu dibiarkan. Istrinya tidak menutup auratnya, anak-anaknya juga seperti itu dia biarkan.

Dia berpikir nanti sadar sadar sendiri. Seorang suami adalah pemimpin yang diperintahkan oleh Allah 'Azza wa Jalla agar memelihara diri dan keluarga kita dari api neraka.

Wanita Pemimpin di Rumah Suaminya

Ada perempuan-perempuan ketika suaminya pergi keluar kota, tidak amanah. Dia juga ikut keluyuran.

Dia mungkin kongko sana kongko sini. Dia sibuk berjalan-jalan, sibuk dengan kawan-kawan.

Dia lupa dengan kewajiban dia di dalam rumah suaminya, menjaga harta suaminya, mendidik dan mengajari anak-anak suaminya. Maka para wanita pun akan ditanya.

"Jadi bab ini bukan hanya untuk para lelaki. Ada sebagian suami yang mungkin tidak bertanggung jawab. Seorang istri mengatakan, Ya udah, nanti bapaknya akan ditanya. Engkau juga, akan ditanya juga ketika engkau membiarkan," ujarnya.

BACA JUGA:Pesan Ustadz Syafiq Riza Basalamah dan 9 Alasan Kita Harus Mencintai dan Membela Palestina

Pegawai Juga Dimintai Pertanggungjawaban

Juga bagi setiap pekerja, karyawan, pegawai kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Mereka bekerja sudah diberi gaji atau upah. Sebab masih banyak pegawai-pegawai yang tidak amanah. Ketika ada bosnya dia kerja, ketika bosnya pergi dia santai.

Berapa banyak tukang bangunan, kuli bangunan, atau pegawai kantoran yang tidak menjalankan tugasnya dengan maksimal, tapi gajinya tetap maksimal.

"Kecuali engkau mengatakan, Aku enggak bisa maksimal, aku digaji ya sebagiannya enggak apa-apa."

Kategori :